Mantan Menteri Pertahanan Israel Ungkap Terowongan Besar di Jalur Gaza Selatan Perbatasan dengan Mesir, Palsu

Mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel berdusta soal terowongan padahal hanya parit b
Mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel berdusta soal terowongan padahal hanya parit biasa.(Foto: Gil Cohen-Magen/Pool Photo via AP)
0 Komentar

Mengutip data yang dirilis Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), UNRWA menyebut lebih dari 1.600 anak lainnya juga mengalami luka-luka sejak Israel kembali melancarkan serangan pada 18 Maret.

“Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini berpeluang ada pada titik terburuk sejak Oktober 2023,” demikian pernyataan UNRWA.

Tentara Israel kembali melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 18 Maret, meskipun sebelumnya telah tercapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan pada Januari.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

Sejak saat itu, serangan Israel telah menewaskan 1.864 orang dan melukai hampir 4.900 lainnya.

Secara keseluruhan, lebih dari 51.200 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan brutalnya pada Oktober 2023, mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya di wilayah kantong tersebut.

0 Komentar