IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global karena Perang Tarif, Bagaimana dengan Indonesia?

The International Monetary Fund (IMF) (Reuters/Yuri Gripas)
The International Monetary Fund (IMF) (Reuters/Yuri Gripas)
0 Komentar

DANA Moneter Internasional pada Selasa (22/4) memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan di Amerika Serikat, China, dan sebagian besar negara, dengan alasan dampak tarif AS yang kini mencapai titik tertinggi dalam 100 tahun. Ia juga memperingatkan bahwa ketegangan perdagangan lebih lanjut akan semakin memperlambat pertumbuhan.

IMF merilis pembaruan untuk Prospek Ekonomi Dunia yang disusun hanya dalam 10 hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif universal pada hampir semua mitra dagang dan tarif yang lebih tinggi – yang saat ini ditangguhkan – pada banyak negara.

IMF memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan global sebesar 0,5 poin persentase menjadi 2,8 persen untuk tahun 2025, dan sebesar 0,3 poin persentase menjadi 3% persen dari perkiraannya pada bulan Januari bahwa pertumbuhan akan mencapai 3,3 persen di kedua tahun tersebut.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

IMF mengatakan inflasi diperkirakan akan menurun lebih lambat dari yang diharapkan pada bulan Januari, mengingat dampak tarif, yang mencapai 4,3 persen pada tahun 2025 dan 3,6 persen pada tahun 2026, dengan revisi ke atas yang “penting” untuk AS dan negara-negara ekonomi maju lainnya.

IMF menyebut laporan tersebut sebagai “prakiraan acuan” berdasarkan perkembangan hingga 4 April, dengan mengutip kompleksitas dan fluiditas ekstrem dari situasi saat ini.

“Kita memasuki era baru karena sistem ekonomi global yang telah beroperasi selama 80 tahun terakhir sedang diatur ulang,” kata kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas kepada wartawan.

IMF mengatakan eskalasi ketegangan perdagangan yang cepat dan ketidakpastian tingkat sangat tinggi” tentang kebijakan masa depan akan berdampak signifikan pada aktivitas ekonomi global.

IMF menurunkan perkiraannya untuk pertumbuhan AS sebesar 0,9 poin persentase menjadi 1,8 persen pada tahun 2025, turun satu poin persentase penuh dari pertumbuhan 2,8 persen pada tahun 2024 dan sebesar 0,4 poin persentase menjadi 1,7 persen pada tahun 2026. Penurunan ini diputuskan dengan alasan ketidakpastian kebijakan dan ketegangan perdagangan.

Gourinchas mengatakan kepada wartawan bahwa IMF tidak memperkirakan resesi di AS, tetapi kemungkinan penurunan telah meningkat dari sekitar 25 persen menjadi 37 persen.

Negara tetangga AS, Kanada dan Meksiko, yang keduanya menjadi sasaran berbagai tarif Trump, juga mengalami pemangkasan perkiraan pertumbuhan. IMF memperkirakan ekonomi Kanada akan tumbuh sebesar 1,4 persen pada tahun 2025 dan 1,6 persen pada tahun 2026, bukannya pertumbuhan 2 persen yang diproyeksikan untuk kedua tahun tersebut pada bulan Januari.

0 Komentar