Mereka di antaranya, Gibran Rakabuming Raka (putra sulung Jokowi) yang kini menjabat Wakil Presiden dan menantunya Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut).
“Mereka itu belum matang secara politik, makanya digendong dan dijaga oleh Jokowi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Heru melihat agenda pasti Jokowi dan Serdik Sespimmen tersebut, memiliki banyak makna jika dilihat publik.
Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan
“Tapi kalau di luar itu (silaturahmi), saya kira memang tidak etis, apalagi kalau kita lihat sikap mereka ke Jokowi, seperti sikap terhadap pimpinan,” ungkap Iwan.
Selain itu, dia menyebut pertemuan ini akan menguatkan persepsi publik, mengenai partai cokelat atau ‘parcok’, yang selama ini dikabarkan digunakan oleh Jokowi untuk mengawal kepentingannya pada Pemilu 2024 kemarin.
“Kapolri yang sekarang pun merupakan kapolri yang dilantik oleh Jokowi waktu jadi Presiden, sedikit banyak secara politik pengaruh Jokowi masih kuat juga,” tandasnya.
Lebih lanjut, Heru juga memandang fenomena tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mengusulkan pergantian Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kepada MPR ini.
“Saya dapat info Prabowo dikabarkan akan membentuk tim khusus dari kalangan purnawirawan untuk menjembatani komunikasi lebih lanjut,” katanya.
Rencana pembentukan tim ini, ujar Heru, merupakan langkah strategis Prabowo dalam merespons situasi politik pasca transisi kekuasaan yang masih menyisakan dinamika besar, terutama dengan masih kuatnya pengaruh Presiden sebelumnya, Joko Widodo.
“Prabowo menunjukkan kelasnya. Dia tidak menanggapi secara defensif, tapi justru membuka ruang komunikasi dan menjadikan para senior militer sebagai mitra strategis. Saya melihat ini adalah sinyal bahwa Prabowo akan mulai mengambil alih penuh kendali kekuasaan,” ungkapnya.
Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2
Heru juga menilai tindakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang melaporkan pengamat pertanian dari suatu perguruan tinggi merupakan bentuk kriminalisasi terhadap akademisi.
“Kami memandang tindakan Menteri Pertanian menunjukkan adanya nuansa fasismedalam sektor pertanian. Dia masih terjebak dalam politisasi bahasa orba yang mana kritik harus membangun,” pungkasnya.