Isu Polemik Ijazah Jokowi: UGM Jika Tidak Waspada, Reputasi Penghasil Elite Politik Jadi Beban Moral

Suasana aksi Geruduk UGM, Selasa (15/4)
Suasana aksi Geruduk UGM, Selasa (15/4)
0 Komentar

UGM, sebagai salah satu universitas tertua dan paling prestisius di Indonesia, memainkan peran penting dalam membentuk habitus politik para mahasiswa.

Sebagai universitas negeri yang kuat dalam bidang sosial-politik dan hukum, UGM menyediakan ruang diskursus politik yang dinamis, baik secara formal melalui perkuliahan dan organisasi mahasiswa, maupun secara informal melalui dinamika sosial antarindividu dan kelompok.

Secara konseptual, pendekatan Political Socialization juga relevan. Proses sosialisasi politik di kalangan mahasiswa menjadi titik krusial dalam pembentukan orientasi politik yang kelak akan dibawa ke dalam kehidupan profesional.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

Lingkungan kampus yang plural, wacana politik yang terbuka, serta kultur intelektual yang kritis memberikan landasan kuat bagi tumbuhnya kader-kader pemimpin bangsa.

UGM juga dikenal memiliki tradisi kuat dalam aktivisme mahasiswa, baik melalui gerakan ekstra kampus seperti HMI, GMNI, dan PMII, maupun lewat forum-forum diskusi internal kampus.

Tokoh-tokoh seperti Jokowi, Anies, maupun Ganjar menempuh masa kuliah dalam atmosfer yang sarat dengan pergolakan politik dan dinamika sosial. Inilah yang menjadikan UGM bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga laboratorium politik.

Selain itu, konsep political opportunity structure yang dalam kajian gerakan sosial juga bisa digunakan sebagai basis perspektif.

UGM sebagai institusi memiliki posisi strategis dalam lanskap politik nasional, yakni dekat dengan pusat kekuasaan “tradisional” Yogyakarta, memiliki akses ke elite pemerintahan, serta berada dalam ekosistem jaringan akademik yang kuat.

Keseluruhan kondisi ini menciptakan peluang politik bagi para mahasiswa dan alumninya untuk menapaki tangga kekuasaan.

Dalam konteks global, UGM dapat dibandingkan dengan universitas-universitas elite di negara demokrasi maju seperti Amerika Serikat dan Inggris. Di AS, Harvard University, Yale, Princeton, dan Stanford merupakan contoh utama dari universitas yang berperan sebagai produsen elite politik.

Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2

Barack Obama (Harvard Law School), George W. Bush (Yale), Bill Clinton (Georgetown dan Oxford), serta John F. Kennedy (Harvard) adalah contoh bagaimana universitas tersebut menjadi semacam “jalur cepat” menuju posisi puncak dalam pemerintahan. Tentu, ditopang dengan variabel lain yang lebih kompleks.

0 Komentar