Dampak NEET tidak hanya terbatas pada masalah ekonomi. Lebih dari itu, status ini juga dapat memicu masalah psikologis yang serius, seperti kecemasan, depresi, dan rasa tidak berdaya.
Anak muda yang merasa terpinggirkan dan tidak memiliki harapan akan masa depan yang lebih baik, sangat rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Hal ini menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus, di mana masalah ekonomi dan psikologis saling memperburuk kondisi satu sama lain.
Status NEET atau tidak dalam pendidikan, pekerjaan, maupun pelatihan, merupakan ancaman serius bagi masa depan generasi muda Indonesia.
Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan
Mereka yang terjebak dalam status ini kehilangan kesempatan emas untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Akibatnya, mereka tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga berpotensi menghambat kemajuan perekonomian negara.
Jika krisis NEET tidak ditangani dengan serius, negara akan kehilangan potensi besar generasi muda. Mengatasi krisis NEET membutuhkan solusi komprehensif dan melibatkan berbagai pihak.
Pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi, serta menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan Gen Z.
Sektor swasta dapat berperan dengan membuka program magang dan pelatihan kerja. Pelatihan dinilai penting karena dapat meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan kaum muda memasuki pasar kerja.
Pendidikan yang berkualitas akan membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Singkatnya, pendidikan dan pelatihan merupakan kunci utama untuk keluar dari status NEET.
Selain itu, keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam mencegah dan mengatasi fenomena NEET. Keluarga perlu memberikan dukungan kepada generasi muda untuk melanjutkan pendidikan atau mengikuti pelatihan.
Masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif, serta memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan diri.