Khotbah Paskah Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Singgung Isu Perdagangan Orang hingga Korupsi

Gereja Katedral Jakarta menggelar Misa Hari Raya Paskah Pontifikal pada Minggu (20/4/2025). (Foto: tangkapan l
Gereja Katedral Jakarta menggelar Misa Hari Raya Paskah Pontifikal pada Minggu (20/4/2025). (Foto: tangkapan layar Youtube Katedral Jakarta)
0 Komentar

USKUP Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, menyinggung sejumlah isu yang muncul di masyarakat dan terekspos dalam media massa seperti perdagangan orang hingga judi online. Hal-hal tersebut menjadi tantangan bagi iman.

“Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang terus berlangsung dan korbannya tidak sedikit. Kerusakan lingkungan yang menyebabkan berbagai macam bencana, bukan bencana alam tetapi bencana yang disebabkan oleh manusia. Judi online yang parah, kekerasan fisik dan mental yang terjadi di berbagai wilayah kehidupan yang merusak kesadaran moralitas bangsa. Korupsi yang akhir-akhir ini menjadi sorotan utama,” ujar Kardinal dalam khotbah Misa Minggu Paskah Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta, Minggu (20/4/2025).

Secara khusus terkait korupsi, Kardinal Ignatius Suharyo mengutip kata-kata Paus Fransiskus. Pernyataan Paus ini ditujukan untuk seluruh umat manusia, bukan hanya umat Katolik.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

“Luka-luka bernanah akibat korupsi merupakan dosa berat yang berteriak ke surga. Luka ini merongrong dasar-dasar kehidupan pribadi dan masyarakat. Korupsi membuat kita tidak mampu melihat masa depan dengan penuh harapan, karena keserakahannya yang lalim menghancurkan harapan kaum lemah dan menginjak-injak mereka yang paling miskin di antara kaum miskin. Korupsi adalah skandal publik yang berat,” ujarnya dalam homili singkat.

Kardinal Ignatius Suharyo menyebutkan, asal dan tujuan dari tindakan seperti korupsi itu adalah keserakahan dalam berbagai bentuk.

“Keserakahan yang memperbudak manusia secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Keserakahan seperti ini dapat mengubah watak pribadi dan menghancurkan kehidupan, baik secara individu maupun bersama,” ucap dia.

Menutup homilinya, Uskup mengharap umat katolik bisa menjadi berkat bagi gereja, masyarakat, dan sesama. “Semoga penyertaan yang dijanjikan oleh Kristus yang bangkit terus mendorong kita untuk berusaha mencari jalan-jalan baru dan kreatif, mengikuti Yesus yang berjalan dan berkeliling sambil berbuat baik,” ujarnya.

Sementara itu, dalam konferensi pers, Kardinal Ignatius Suharyo membawa pesan kepedulian bagi sesama yang lemah dan miskin dalam momen Paskah 2025.

Dia menyampaikan, Paskah tahun 2025 dirayakan dalam kondisi sosial politik yang kurang menggembirakan. Tidak sedikit protes yang terjadi disertai kekhawatiran di masyarakat. Dia menyebut, gereja terus mendorong penguatan demokrasi dan pelindungan hak sipil yang menjamin kebebasan berpendapat dan berkumpul.

0 Komentar