Airlangga Hartarto Ungkap Poin Penting Pertemuan Delegasi Indonesia-Amerika Serikat Soal Tarif Trump

Menko Perekonomian Airlangga (tengah) dalam konferensi pers virtual bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiw
Menko Perekonomian Airlangga (tengah) dalam konferensi pers virtual bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu dari Washington DC, AS, Jumat (18/4/2025).
0 Komentar

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan poin-poin penting pertemuan delegasi Indonesia dan Amerika Serikat (AS), terkait tarif “resiprokal” yang telah diumumkan Presiden Donald Trump pada 9 April 2025.

Dalam ketentuan tarif tersebut, Indonesia dikenakan tarif impor 32 persen, yang kemudian ditangguhkan selama 90 hari. Namun, tarif 10 persen yang ditetapkan AS untuk semua produk impor dari negara mana pun tetap berlaku.

“Kami telah bertemu dengan Secretary of Commerce Howard Lutnick dan US Trade Representative (USTR) Jamieson Greer. Pekan depan, kami juga akan bertemu dengan Secretary of Treasury terkait pengenaan tarif Trump,” papar Airlangga dalam konferensi pers virtual bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu dari Washington DC, AS, Jumat (18/4/2025).

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

“Kemarin, Menteri Luar Negeri Sugiono juga telah bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio,” imbuhnya.

Menko Airlangga menuturkan, Indonesia secara aktif mengakses pejabat terkait di AS, sebagian bagian dari kelanjutan yang telah disampaikan USTR, Secretary of Commerce, dan Secretary of Treasury.

“Alhamdulillah respons pejabat yang dikirim relatif cepat. Kami sudah melakukan komunikasi via zoom video pada Senin (14/4/2025) lalu, dengan Secretary of Commerce Howard Lutnick.

Dari hasil pembicaraan, Indonesia merupakan salah satu negara yang diterima lebih awal. Jadi, ada beberapa negara lain yang juga sudah berbicara dengan pemerintah Amerika Serikat. Antara lain Vietnam, Jepang, dan Italia,” papar Menko Airlangga.

Pembahasan ini dilakukan untuk membahas opsi-opsi yang ada terkait kerja sama bilateral antara Indonesia dan AS.

Indonesia berharap, situasi perdagangan yang dikembangkan bersifat adil dan berimbang.

Menko Airlangga menceritakan, pembahasan tarif delegasi Indonesia dan pihak AS yang dalam hal ini diwakili USTR dan Secretary of Commerce berlangsung hangat, cair, dan konstruktif.

Dalam pembicaraan tersebut, Indonesia menyampaikan sejumlah poin penting seperti yang sudah disampaikan dalam surat resmi. Bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari AS, antara lain elpiji, crude oil, dan gasoline.

Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2

Selain itu, Indonesia juga berencana membeli produk agriculture seperti gandum, soya bean, soya bean milk. Di samping meningkatkan pembelian barang-barang modal dari AS.

0 Komentar