Operasi Pencarian Korban Longsor di Subang: Fokus 2 Titik Utama Diduga Lokasi Tertimbunnya Korban

Operasi pencarian korban longsor di Kampung Babakan Randu, Desa Dayeuhkolot, Sagalaherang, Subang, Jawa Barat,
Operasi pencarian korban longsor di Kampung Babakan Randu, Desa Dayeuhkolot, Sagalaherang, Subang, Jawa Barat, kembali dilanjutkan sejak Minggu pagi, 13 April 2025.
0 Komentar

OPERASI pencarian korban longsor di Kampung Babakan Randu, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, kembali dilanjutkan sejak Minggu (13/) pagi.

Tim SAR gabungan memfokuskan pencarian pada dua titik utama yang diduga menjadi lokasi tertimbunnya korban dengan mengerahkan alat berat serta metode penyemprotan air untuk mempercepat proses evakuasi.

Korban bernama Rafik (55) masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor di Subang. Upaya pencarian kini melibatkan 85 personel dari berbagai instansi, meningkat dua kali lipat dibandingkan hari pertama operasi. Jumlah ini masih berpotensi bertambah seiring kebutuhan di lapangan. Pencarian korban difokuskan di dua lokasi. Titik pertama berada di bagian atas area longsoran dekat saluran irigasi yang dievakuasi dengan bantuan alat berat. Sementara titik kedua berada di bagian bawah area longsoran. Proses pencarian dilakukan secara manual dan menggunakan penyemprotan air ke tumpukan material longsor.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

Menurut keterangan pihak keluarga, lokasi tersebut memang dikenal sebagai kawasan rawan longsor. Warga setempat bahkan sering berlari saat melintasi daerah tersebut demi menghindari bahaya.

Aan, kakak kandung korban mengungkapkan, Rafik sempat terlihat sedang memotret dan merekam video di area saluran air sebelum menuju ke titik longsor di dekat pintu air atas.

“Awalnya korban berfoto di tempat yang ada di saluran air di bawah deket pesantren, terus menuju pintu air di atas (lokasi longsor ). Sebelumnya ada peternak bebek yang melihat korban sempat pegang ponsel, tetapi setelah itu tidak terlihat lagi, mungkin tertimbun longsor,” ungkap Aan.

Selain menyebabkan korban jiwa, bencana longsor ini juga memutus akses saluran irigasi Rigas yang selama ini menjadi sumber pengairan bagi sekitar 200 hektare sawah di wilayah Sagalaherang.

Hingga kini, proses pencarian korban longsor di Subang terus dilakukan. Pemerintah daerah dan pihak terkait juga tengah mengupayakan pemulihan akses irigasi yang terdampak longsor.

0 Komentar