Polemik Ijazah dan Skripsi Jokowi Tak Berkesudahan, Akankah 15 April Ada Pertemuan dengan Jokowi?

Ijazah dan skripsi Jokowi. Foto: Humas UGM
Ijazah dan skripsi Jokowi. Foto: Humas UGM
0 Komentar

“Penyampaian aspirasi merupakan bagian dari demokrasi. Namun, kita juga perlu menjaga akal sehat dan menjunjung nilai-nilai kebijaksanaan,” pungkasnya.

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo akhirnya buka suara terkait kembali mencuatnya isu dugaan ijazah palsu dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Dia membenarkan, bahwa persoalan tersebut sudah dibicarakan bersama kuasa hukumnya saat berkunjung ke kediaman pribadinya di Solo.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

“Ya dipertimbangkan untuk dikaji lebih dalam oleh pengacara karena memang sudah disampaikan oleh Rektor UGM, sudah disampaikan terakhir oleh Dekan Fakultas Kehutanan kan sudah jelas semuanya,” ujar Jokowi di Solo, Jumat (11/4).

Mantan Gubernur Jakarta ini menjelaskan alasan untuk mempertimbangkan mengambil langkah hukum, karena ingin menunjukan bahwa dirinya benar menjalani perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM, dan ijazah yang ia terima merupakan ijazah resmi yang dikeluarkan oleh universitas ternama di Yogyakarta tersebut.

“Ya kita kan ingin menunjukkan bahwa betul-betul, saya itu kuliah di Fakultas Kehutanan, betul-betul ijazahnya dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada. Dan sudah disampaikan tidak hanya sekali kan oleh rektor, oleh dekan sudah disampaikan, sudah dibuka seperti itu,” jelas Jokowi.

0 Komentar