“Jokowi pernah mengikuti wisuda, dengan berita acara yang menunjukkan peristiwa tersebut, maka ijazah memang pernah ada. Bisa dibuktikan dan dapat ditemukan di Fakultas Kehutanan,” katanya.
Mengenai ijazah Jokowi yang hanya diterbitkan sekali dan hanya satu sehingga pihak UGM tidak punya aslinya.
“Ijazah asli Jokowi di mana? Ijazah asli tersebut diberikan dan dibawa oleh Jokowi sehingga jika UGM disuruh membuktikan, tentu tidak bisa, kecuali data-data pendukungnya. Jika Ijazah tersebut hilang maka pihak UGM akan memberikan Surat Keterangan sesuai dengan dokumen arsip yang dimiliki Fakultas Kehutanan UGM,” jelas Prof Marcus.
Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan
Saat ditemui di Diskusi Hukum Bidang Hukum PP KAGAMA. “Isu-isu Terkini dalam Hukum Kekayaan Intelektual di Indonesia”, Ketua Bidang Hukum PP Kagama Danang Girindrawardana saat menerima Ketua Kagama Cirebon Raya menyampaikan siap menampung sejumlah isu di media sosial dan media massa yang meragukan kebenaran perjalanan akademik mantan Presiden Joko Widodo di UGM.
“PP Kagama pro aktif dan responsif menampung seluruh aspirasi alumni dan pengurus alumni. Ketika nama UGM ini dikaitkan, Klarifikasi ini, supaya paling tidak mendudukkan masalah agar clear, tidak over spekulasi. Dan itu berlaku bagi siapapun,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia mengimbau masyarakat untuk bersikap cerdas dan rasional dalam menyikapi berbagai polemik yang berkembang Khususnya, terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.
Pernyataan ini disampaikan Heru saat diterima Ketua Bidang Hukum PP Kagama, Danang Girindrawardhana, di kantor PP Kagama, Jakarta, Jumat (11/4/2025)
“Saya pikir publik perlu cerdas dan rasional dalam menghadapi polemik. Apalagi jika hal tersebut menyangkut nama besar perguruan tinggi ternama seperti Universitas Gadjah Mada. Kredibilitas institusi akademik sekelas UGM seharusnya tidak perlu diragukan lagi,” ujar Heru.
Menanggapi rencana aksi demonstrasi yang akan digelar bersamaan dengan kegiatan halal bihalal kampus pada Selasa (15/4/2025) mendatang.
Dan dihadiri sejumlah tokoh seperti Rismon Hasiholan Sianipar, Roy Suryo, serta para alumni UGM, Heru menilai aksi tersebut merupakan bentuk ekspresi yang wajar.