Trump Respons Tindakan Balasan Beijing, Kini China Hadapi Tarif Impor Trump 145 Persen

Presiden AS Donald Trump menyaksikan, saat ia menandatangani perintah eksekutif dan proklamasi di Ruang Oval d
Presiden AS Donald Trump menyaksikan, saat ia menandatangani perintah eksekutif dan proklamasi di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 9 April 2025. (Reuters/Nathan Howard)
0 Komentar

Hal ini memberikan ruang bernapas yang sangat singkat bagi para importir untuk menyesuaikan strategi logistik mereka. Namun banyak di antara mereka yang menyatakan bahwa waktu tersebut tidak cukup untuk mencari alternatif.

Sementara itu, Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick bersikeras bahwa satu demi satu negara mendatangi mereka untuk membuat kesepakatan guna menghindari petaka ekonomi lebih lanjut.

“Semua orang ingin datang dan membuat kesepakatan, dan kami bekerja sama dengan banyak negara yang berbeda, dan semuanya akan berjalan dengan sangat baik,” kata Trump dalam rapat kabinet.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

Hal senada diutarakan Lutnick yang menyatakan bahwa para mitra dagang mulai berdatangan usai Trump menuntut agar negara-negara tersebut memperlakukan AS dengan hormat melalui kebijakannya.

“Kami memiliki begitu banyak negara untuk diajak bicara. Mereka datang dengan tawaran yang tidak akan pernah, tidak akan pernah, tidak akan pernah mereka berikan jika bukan karena langkah-langkah yang diambil presiden yang menuntut agar orang-orang memperlakukan Amerika Serikat dengan hormat,” ujarnya.

Namun, negara mana saja yang mungkin akan mencapai kesepakatan, dan atas apa, masih belum jelas. Sebagian besar, kesepakatan yang dinegosiasikan pemerintahan Trump kemungkinan besar bukan perjanjian perdagangan komprehensif, yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk ditengahi dan memerlukan persetujuan kongres.

Kesepakatan yang lebih terbatas mungkin menguntungkan beberapa eksportir, tetapi pada akhirnya tidak banyak membantu ekonomi AS atau mengurangi defisit perdagangan AS, yang menjadi sasaran Trump.

0 Komentar