Jelang Aksi Geruduk 15 April UGM, Kagama Cirebon Raya Sowan PP Kagama Bahas Polemik Ijazah Jokowi

Alumni Fisipol UGM, Heru Subagia
Alumni Fisipol UGM, Heru Subagia
0 Komentar

BERLARUTNYA polemik mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) semakin meruncing.

Dikabarkan akan ada aksi geruduk UGM ini rencananya akan digelar bertepatan dengan momen halal bihalal kampus, Selasa (15/4), dan akan melibatkan sejumlah tokoh seperti Rismon Hasiholan Sianipar, Roy Suryo, serta alumni UGM.

Mereka menantang Rektor UGM dan jajaran fakultas kehutanan untuk membuka dokumen asli ijazah dan menghadirkan saksi ahli guna menguji keabsahannya secara terbuka.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia menanggapi rencana aksi geruduk UGM pada 15 April mendatang. Aksi ini disebut-sebut sebagai bentuk desakan kepada UGM agar membuka secara terang-benderang data keaslian ijazah Jokowi..

“Saya sudah sampaikan sebelumnya, Jokowi tetap saja tidak memberikan respons positif proses perdamaian abadi polemik ijazah yang dimilikinya,” ungkapnya, Jumat (11/4).

Menurut Heru, jika memang Presiden Jokowi memiliki ijazah asli, maka sebaiknya segera dibuka ke publik agar tidak menjadi fitnah yang berlarut.

“Saya hari ini memenuhi undangan PP Kagama sekaligus membawa misi Kagama Cirebon Raya untuk melanjutkan komitmen perdamaian abadi polemik isu ijazah Jokowi,” tandas alumnus hubungan internasional UGM tahun 1996 ini.

Lebih lanjut, kata Heru, konsep perdamaian abadi yang pernah diusulkan secara terbuka dan ditujukan ke pihak UGM, alumni berikut Jokowi sendiri. Jokowi tidak merespons sedikit pun apa yang menjadi niat baik dan juga kebutuhan bersama agar polemik ijazah yang dimilikinya segera dituntaskan dan dibersihkan atau juga dibuktikan keasliannya.

“Saya sudah menjalin komunikasi bersama tokoh seperti Rismon Hasiholan Sianipar, dengan harapan sebelum aksi geruduk 15 April UGM menjadi momentum rekonsiliasi perdamaian internal dan menjaga marwah UGM sebagai lembaga pendidikan,” paparnya.

Rismon, jelas Heru, adalah pejuang keadilan, kritis dan akademisi yang sangat berharga untuk diajak duduk bersama soal isu ijazah Jokowi. “Seluruh alumni dan pengurus alumni UGM selayaknya mendudukperkarakan isu ini secara dewasa agar isu ijazah jokowi berujung rekomendasi proporsional dan dapat dipertanggungjawabkan,” cetusnya.

Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2

Heru menambahkan, aksi geruduk 15 April UGM akhirnya menghasilkan rekomendasi seluruh alumni dan pengurus alumni UGM, yang tepat, proporsional serta dapat dipertanggungjawabkan.

0 Komentar