Wartawan Situr Wijaya yang Meninggal di Jakbar, Keluarga Akui Korban Punya Riwayat Penyakit Paru-paru

Jenazah Situr Wijaya, Jurnalis yang meninggal dunia di Jakarta, tiba di Kabupaten Sigi, Minggu (6/4). (Antara)
Jenazah Situr Wijaya, Jurnalis yang meninggal dunia di Jakarta, tiba di Kabupaten Sigi, Minggu (6/4). (Antara)
0 Komentar

PIHAK keluarga dari almarhum wartawan Situr Wijaya yang tewas di hotel kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengakui kalau korban memiliki riwayat penyakit paru-paru.

“Kami akui memang beliau itu punya riwayat paru-paru dan tadi surat tentang riwayat penyakitnya itu dari puskesmas sudah kami serahkan kepada Kepolisian,” kata Sahrul yang merupakan perwakilan keluarga almarhum, Kamis (10/4).

Terkait penyebab pasti kematian, Sahrul menyebutkan pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Kedokteran.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

“Kami belum mau berasumsi lebih, karena kami masih menunggu autopsi yang lebih lengkap,” katanya.

Ia juga berharap polisi bekerja secara profesional dalam mengungkapkan kasus kematian Situr Wijaya.

“Banyak hal yang harus diungkap, karena prosesnya juga janggal mulai dari ditemukan sampai diambil alih polisi,” kata Sahrul.

Kepolisian menemukan sejumlah obat di tempat kejadian perkara (TKP) di kamar hotel tempat SW (33), seorang wartawan media online yang ditemukan tewas di Hotel D’Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4) malam.

“Beberapa obat ditemukan di kamar korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (6/4).

Obat yang ditemukan, yaitu Promag (obat maag), Mycoral Ketoconazole (obat jamur), Rifampicin (antibiotik untuk mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti Tuberkulosis), Viva White Clean dan Mask (pembersih muka).

Ade Ary juga menjelaskan berdasarkan keterangan dari dokter yang melakukan autopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik luka jeratan maupun luka sayatan.

“Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat,” katanya.

Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2

Namun Ade Ary menambahkan penyebab kematian masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi (mendeteksi dan mengukur zat berbahaya atau racun di dalam tubuh).

Selain itu pemeriksaan histopatologi (pemeriksaan jaringan atau organ di bawah mikroskop untuk mendiagnosis penyakit).

0 Komentar