PRESIDEN Prabowo Subianto akan berkunjung ke Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk meminta dukungan terkait rencana Indonesia mengevakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina.
Pertanyaannya: untuk apa rencana Indonesia mengevakuasi warga Gaza yang awalnya dilontarkan Amerika Serikat dan Israel tersebut?
Heru Subagia, alumnus Hubungan Internasional Fisipol UGM mengingatkan pihak Israel dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya sudah menyampaikan niat mengosongkan Gaza. Dengan begitu, Israel bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah tersebut, lalu memindahkan warga mereka ke daerah yang telah diduduki. Ujung-ujungnya, dalam waktu tertentu, Gaza akan menjadi bagian dari Israel Raya.
Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan
Sebagaimana disebutkan Heru, sebagai informasi dalam laporan Middle East Monitor, istilah ‘Israel Raya’ mengacu pada perluasan wilayah dan kedaulatan Israel untuk mencakup apa yang digambarkan oleh banyak orang Israel sebagai tanah perjanjian. Bagi mereka, ini termasuk wilayah Tepi Barat yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan, yang juga diduduki dari Suriah.
Meski begitu, muncul juga pandangan bahwa perbatasan Israel akan membentang dari Laut Mediterania ke Sungai Efrat. Wacana ini pernah digembor-gemborkan oleh penulis Israel Avi Lipkin.
Dalam sebuah video klip, Lipkin mengatakan bahwa perbatasan Israel akan membentang ‘dari Lebanon ke Arab Saudi’. Ia gambarkan wilayah itu sebagai Gurun Besar penghubung Laut Mediterania dan Sungai Efrat.
“Dan siapa yang berada di seberang Efrat? Kurdi, dan Kurdi adalah teman. Jadi, kita memiliki Mediterania di belakang kita dan Kurdi di depan kita,” ucapnya Januari lalu.
“Lebanon, yang benar-benar membutuhkan payung perlindungan Israel, dan kemudian kita akan mengambil, saya yakin kita akan mengambil Mekkah, Madinah dan Gunung Sinai, dan memurnikan tempat-tempat itu.”
Wacana ini pun disetujui sejumlah kalangan di X. Seorang pengguna menulis wilayah-wilayah tersebut telah menjadi tujuan Zionisme politik sejak awal.
“Setelah Gaza dan Hizbullah, tidak akan sulit bagi Israel. Arab Saudi, Mesir, Suriah, Lebanon, dan Yordania tidak akan menjadi kendala karena Israel dapat menggulingkan rezim di negara-negara tersebut dengan mudah, dan menguasai tanah mereka akan mudah setelah menyebarkan budaya normalisasi dan penerimaan Israel,” ucap seorang pengguna.