Kenapa Presiden Prabowo Bantu Rp150 Juta Beli Burung Hantu untuk Petani Majalengka?

Presiden Prabowo Subianto mengajak masyarakat menggunakan teknologi untuk melaporkan korupsi, menekankan penti
Presiden Prabowo Subianto mengajak masyarakat menggunakan teknologi untuk melaporkan korupsi, menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan anggaran negara
0 Komentar

PRESIDEN Prabowo Subianto siap membantu pengadaan 1.000 ekor burung hantu untuk membantu para petani di Majalengka, Jawa Barat dalam mengatasi serangan hama tikus yang meresahkan.

Sebagaimana diberitakan, Selasa (8/4) dalam rangka panen raya padi serentak di 14 provinsi, Senin(7/4), Prabowo akan memberi bantuan burung hantu sebagai solusi alami untuk memberantas hama tikus yang kian merajalela di Kabupaten Majalengka.

Sebelumnya, Prabowo sempat mendengarkan keluh kesah para petani dan pimpinan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat terkait hama tikus.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

“Kita juga harus cari obat antihama yang kita buat sendiri. Di daerah sini saya dapat laporan, hama tikus sangat pelik masalahnya, dan yang paling bagus sekarang katanya adalah burung hantu,” ujar Presiden Prabowo diikuti dalam jaringan (daring) di Jakarta.

Mendengar laporan dari para petani dan pimpinan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, Presiden langsung merespons cepat dengan menawarkan bantuan konkrit.

“Perlu tambahan berapa burung hantu? 1.000 ekor kali Rp150.000? Berarti Rp150 juta. Baik, saya bantu hari ini juga,” ucapnya.

Presiden Prabowo juga menekankan bahwa kebijakan dan langkah konkret seperti ini merupakan wujud kehadiran negara dalam membantu rakyat kecil.

Hama Tikus jadi Musuh Petani

Masalah yang sering dihadapi para petani padi di Indonesia yang lumrah terjadi adalah adanya hama tikus sawah (Rattus argentiventer).

Mengutip dari PPID Pemerintah Kabupaten Jember, Selasa (8/4) kerugian hasil akibat serangan tikus sawah diperkirakan dapat mencapai 200.000-300.000 ton per tahun.

Berbagai upaya tentu harus dilakukan demi meningkatkan ketahanan pangan dan surplus beras, salah satunya lewat pengendalian hama tikus yang sudah merajalela di hampir semua wilayah. Kerusakan yang diakibatkan hama tikus cukup luas dan hampir terjadi setiap musim. Tikus menyerang semua stadium tanaman padi, baik vegetatif maupun generatif.

Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2

Banyak cara dilakukan oleh petani untuk menekan populasi tikus, seperti sanitasi, fisik, mekanik, kimia dan hayati. Pengendalian tersebut akan efektif apabila dilakukan secara terpadu, sehingga harapan untuk menekan populasi tikus pada tingkat yang tidak merugikan bisa dicapai.

0 Komentar