Poin Penting Kebijakan Prabowo Hadapi Perang Dagang Trump di Jalur Negoisasi

Presiden Prabowo Subianto (YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto (YouTube Sekretariat Presiden)
0 Komentar

PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan sejumlah bahan negosiasi untuk menghadapi perang dagang Presiden AS Donald Trump, yang mengenakan tarif perdagangan sebesar 32% ke Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, pemerintah tidak akan menempuh jalur retaliasi atau balas dendam untuk mengenakan tarif yang tinggi terhadap barang-barang ekspor dari AS.

“Pak Presiden arahannya dalam pembicaraan beberapa kali di rapat ialah Indonesia memilih jalur negosiasi karena AS mitra strategis,” kata Airlangga saat acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4).

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

Adapun hal-hal yang menjadi kebijakan untuk di bawa ke forum negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat yaitu seperti rencana untuk relaksasi kewajiban tingkat komponen dalam negeri atau TKDN di sektor produk informasi, komunikasi, dan teknologi (ICT) dari AS.

“Ini antara lain yang diminta AS ICT untuk TKDN terutama dari investasi AS yang ada di Pulau Batam, dan sebetulnya AS memebri keleluasaan untuk Free Trade Zone, jadi ini menjadi bahan untuk kita negosiasi,” tegas Airlangga.

“Karena mereka akan investasi data center baik Oracle, Microsoft, maupun terkait dengan trade,” ungkapnya.

Kedua, bahan negosiasi yang akan disampaikan pemerintah Prabowo ke AS ialah rencana untuk evaluasi kebijakan larangan terbatas atau lartas, termasuk kebijakan percepatan sertifikasi halal.

Ketiga, memenuhi keinginan AS untuk menyeimbangkan neraca perdagangan. Di antaranya dengan meningkatkan impor produk-produk dari AS, seperti produk agrikultur, yang di antaranya terkait produk kedelai hingga gandum.

“Arahan Pak Presiden Prabowo bahwa kita akan tingkatkan produk dari AS terutama produk agrikultur yang kita tidak punya seperti soyabean dan wheat yang kebetulan dari daerahnya konstituen republikan,” ujarnya.

Produk yang akan diimpor dari AS lainnya seperti produk engineering, hingga di sektor energi seperti pembalian LPG dan LNG dari AS yang akan ditingkatkan.

Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2

“Tapi ini tidak menambah, melainkan realokasi pembelian, jadi switch, tidak mengganggu APBN. Dan berikutnya kita beri insentif fiskal dan non fiskal supaya impor dari AS masuk dan daya saing ekspor kita meningkat,” ujar Airlangga.

0 Komentar