Saatnya Koperasi Desa Merah Putih Lawan Resiprokal Tarif Trump

Heru Subagia
Heru Subagia
0 Komentar

Diketahui sebagian besar brand internasional di Indonesia punya pasar besar di AS. Begitu kena tarif yang lebih tinggi, brand itu akan turunkan jumlah pemesanan ke pabrik Indonesia. Sementara di dalam negeri, kita bakal dibanjiri produk Vietnam, Kamboja dan China karena mereka incar pasar alternatif.

Tercatat ekspor produk pakaian dan aksesoris (rajutan) Indonesia ke AS berkontribusi hingga US$2,4 miliar. Sedangkan, produk pakaian dan aksesoris (bukan rajutan) mencapai US$2,1 miliar

Bagi Indonesia, AS adalah surga ekspor untuk produk tekstil dan rajutan. Selama puluhan tahun, AS menjadi pasar utama produk jersey, rajutan, hingga sepatu.

Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan

Sementara nilai ekspor minyak sawit juga melonjak dalam lima tahun terakhir. Produk lain yang diekspor dalam jumlah besar adalah udang dan ikan serta peralatan elektrik.

Langkah Strategis

Memutuskan tindakan yang harus diambil oleh Prabowo sebagai reaksi pemberlakuan tarif Trump tidaklah mudah atau gampang.

Namun, Indonesia tidak boleh menunggu lama mengambil sikap dan mengetahui memutuskan kebijaksanaan apa yang akan diambil.

Jika Vietnam dalam 78 jam setelah putusan tarif diumumkan untuk Vietnam, langkah nyata dibuat dengan menurunkan tarif nol persen untuk semua produk impor AS ke Vietnam.

Tekanan terhadap neraca perdagangan ini akan berdampak langsung pada nilai tukar rupiah yang semakin tertekan, seiring dengan menurunnya arus devisa dari ekspor.

Pemerintah perlu segera mengambil langkah mitigasi, seperti mempercepat diversifikasi pasar ekspor dengan memanfaatkan perjanjian dagang bebas (FTA) dengan negara-negara Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

Bergabungnya Indonesia dalam aliansi ekonomi BRICS memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional. Keanggotaan Indonesia di BRICS memperkuat berbagai perjanjian dagang multilateral.

Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2

BRICS singkatan (Brasil, Rusia, India, China, South Africa) adalah kelompok negara berkembang yang memiliki peran besar dalam perekonomian global.

Kelompok BRICS saat ini menjadi simbol kekuatan ekonomi baru sebagai penyeimbang dominasi negara Barat dalam tatanan ekonomi dunia.

Bagi Indonesia, secara resmi bergabung dengan BRICS pada 6 Januari 2025, menandai langkah strategis untuk memperluas pengaruh dalam ekonomi global dan mendiversifikasi mitra strategisnya.

0 Komentar