TNI dan Polri menjadi dua institusi yang turut terlibat dalam sektor pangan. TNI berperan untuk mengurus padi, sementara Polri mendapat peran untuk mengurus jagung.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memberi penjelasan mengapa TNI dan Polri harus dilibatkan. Menurutnya, peran TNI dalam penanaman padi sampai serapan gabah merupakan fungsi teritorial TNI yang masuk ke dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
“Tujuannya apa? penggalangan, penggalangan itu adalah bagaimana kita menggalang sebanyak mungkin masyarakat kita galang supaya tidak ada orang miskin, supaya panennya bagus, supaya program panennya nyampe ke rakyat,” kata Sudaryono dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya @sudaru_sudaryono.
Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan
Sudaryono juga menyebut keterlibatan Polri untuk penanaman jagung bukanlah keterlibatan secara langsung.
“Bukan polisi yang nanam jagung, yang nanam jagung adalah masyarakat, polisi mendorong, menyemangati, penyuluh pertaniannya terlibat. Bukan polisi nyangkul, nanam jagung, keliru,” ujarnya.
Ia juga menyinggung posisi Polri dalam penanaman jagung di Papua merupakan salah satu cara untuk menangani keberadaan kelompok bersenjata yakni dengan memberi
Untuk keterlibatan dua institusi tersebut, Sudaryono memang sudah menyebut TNI dan Polri bakal terlibat dalam swasembada pangan. “Pelibatan TNI di dalam pengawalan khususnya beras. TNI di beras, polri kita ada MoU untuk Polri bantu di ketahanan sisi jagung,” saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (14/1).