Beberapa bahkan membawa hewan peliharaan, termasuk seekor anjing dengan tanda bertuliskan “Saya gigit Nazi”.
Aksi serupa juga berlangsung di luar negeri. Di Paris, sekitar 200 orang berkumpul di Place de la République. Di London, demonstran memenuhi Trafalgar Square dengan spanduk bertuliskan “Bangga Menjadi Orang Amerika yang Malu” dan meneriakkan slogan seperti “Jangan Sentuh Ukraina” dan “Jangan Sentuh Greenland”.
“Serangan yang kita lihat, tidak hanya bersifat politis. Serangan itu bersifat pribadi, kawan,” tegas Kelley Robinson, Presiden Human Rights Campaign, dalam pidatonya di Washington DC.
Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan
“Mereka mencoba melarang buku-buku kita, memangkas dana pencegahan HIV, dan mengkriminalisasi guru, dokter, dan keluarga,” kata dia lagi.
Sasaran kemarahan massa tak hanya Trump, tetapi juga Elon Musk, yang kini memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, lembaga baru yang disebut berperan besar dalam perampingan birokrasi dan pemangkasan anggaran.
Musk mengklaim telah “menghemat miliaran dolar bagi pembayar pajak”, namun dituduh mencederai hak-hak pekerja dan kelompok rentan.
Gedung Putih merespons protes tersebut dengan menyatakan bahwa posisi Trump jelas: ia akan selalu melindungi Jaminan Sosial, Medicare, dan Medicaid bagi penerima manfaat yang memenuhi syarat.
Namun, para demonstran menyebut pernyataan itu tidak sejalan dengan realitas.
“Kami menyaksikan langsung bagaimana program-program penting dipangkas, dan orang-orang paling rentan dibiarkan tanpa perlindungan,” ujar salah satu demonstran di Los Angeles.
Dari San Francisco hingga Berlin, pesan yang sama digaungkan: “Hands Off!” terhadap hak-hak dasar, kebebasan sipil, dan integritas institusi demokrasi. Di San Francisco, para pengunjuk rasa bahkan membentuk spanduk manusia raksasa di pantai Ocean Beach, sebagai simbol solidaritas
Warga Amerika yang tinggal di luar negeri memastikan suara mereka didengar saat protes Hands Off di Meksiko, Kanada, dan di serangkaian lokasi di seluruh Eropa termasuk Paris, London, Frankfurt, dan Lisbon.
Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2
Di kota Frankfurt, Jerman, demonstrasi Hands Off diselenggarakan oleh Democrats Abroad, organisasi resmi Partai Demokrat untuk warga negara AS yang tinggal di luar negeri.