“Penyidik sudah memanggil pihak keluarga korban sebanyak dua kali untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) guna mendalami kasus,” kata Kuasa Hukum dari pihak keluarga, Muhamad Pazri, setelah memenuhi panggilan penyidik di Denpomal Banjarmasin, Rabu.
Denpomal Banjarmasin telah menahan pelaku sejak Jumat (28/3) malam setelah Denpomal Balikpapan resmi menyerahkan terduga pelaku, karena pelaku sebelumnya adalah anggota yang berdinas di Lanal Balikpapan.
“Sejak awal penyidik telah bekerja keras, mulai dari Balikpapan sampai di Banjarmasin. Semua bekerja keras agar kasus ini terang dan segera terungkap,” ujarnya.
Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan
Bahkan, kata Pazri, penyidik juga berhasil mengungkap fakta bahwa terduga pelaku menyewa mobil pada hari kejadian sebelum pelaku menghabisi nyawa korban, barang bukti mobil itu ditemukan berpindah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel, pada beberapa waktu lalu.
Selain itu, penyidik juga mengungkap terduga pelaku menggunakan identitas KTP asli saat menyewa mobil di kawasan Jalan Golf Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
Meski mengarah pada kekerasan seksual berdasarkan bukti sementara, Pazri tidak ingin berspekulasi lebih dalam terkait motif pelaku membunuh korban apakah berhubungan dengan asmara atau tidak, karena itu merupakan kewenangan penyidik saat gelar pers nanti.
Dia memastikan bahwa seluruh bukti yang dimiliki keluarga korban telah diserahkan kepada penyidik, dalam BAP juga pihak keluarga bersama penyidik memiliki pandangan yang sama terkait fakta kejadian ini, namun belum bisa dipublikasikan mengingat penyidik masih mendalami lebih jauh secara hati-hati.
Penyidik Denpomal Banjarmasin juga telah menerima beberapa bukti yang dimiliki Polda Kalsel dan Denpomal Balikpapan terkait rangkaian kejadian pembunuhan.
Penyidik masih bekerja keras untuk mengungkap fakta kebenaran yang masih menjadi spekulasi di kalangan masyarakat, termasuk asumsi soal terduga pelaku apakah benar menyiapkan berbagai sarana, meletakkan motor korban di lokasi kejadian seolah kecelakaan, serta asumsi kekerasan seksual juga masih didalami dengan bukti autopsi yang sudah ada.