Kuburan Massal Tenaga Medis Ditemukan di Gaza, Krisis Kemanusiaan Konflik Berkelanjutan

Mobil ambulans yang turut dikubur pasukan Israel. (Foto: Jonathan Whittall)
Mobil ambulans yang turut dikubur pasukan Israel. (Foto: Jonathan Whittall)
0 Komentar

Reaksi dan Kecaman Internasional

Dari Jenewa, kepala Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Jagan Chapagain, menekankan bahwa staf yang terbunuh “mengenakan lambang yang seharusnya melindungi mereka; ambulans mereka ditandai dengan jelas.”

Peristiwa ini terjadi dalam konteks yang lebih luas dari kampanye militer Israel di Gaza. Setelah gencatan senjata yang berlangsung selama kurang lebih dua bulan, Israel meluncurkan kembali operasi militernya di Gaza pada 18 Maret.

Sejak saat itu, pengeboman dan serangan darat baru telah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Dampak Terhadap Upaya Kemanusiaan

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Insiden ini menambah keprihatinan yang semakin dalam tentang keselamatan pekerja kemanusiaan di Gaza. Sejak awal perang di Gaza 18 bulan lalu, Israel telah menewaskan lebih dari 100 petugas pertahanan sipil dan lebih dari 1.000 petugas kesehatan, menurut data PBB.

Para pekerja bantuan melaporkan bahwa tim ambulans dan staf kemanusiaan telah menjadi sasaran dalam serangan terbaru ini. Selain 15 korban dalam insiden ini, seorang pekerja dari lembaga amal World Central Kitchen tewas pada Jumat akibat serangan Israel yang menghantam dapur yang membagikan makanan gratis.

Serangan tank Israel pada 19 Maret di sebuah kompleks PBB juga menewaskan seorang staf asal Bulgaria, kata PBB, meskipun Israel membantah berada di balik ledakan tersebut.

Situasi ini semakin mempersulit upaya bantuan kemanusiaan yang sudah sangat terbatas di Gaza, di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk dengan ribuan warga sipil terbunuh dan jutaan lainnya terlantar akibat konflik yang berkelanjutan.

0 Komentar