Upaya Prabowo Bangun Kembali Indonesia, Tapi Berapa Biayanya?

Presiden Prabowo Subianto bersama delapan konglomerat di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.
Presiden Prabowo Subianto bersama delapan konglomerat di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025. (Foto: BPMI Setpres)
0 Komentar

PROSPEK ekonomi global telah memburuk sejak kemenangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden Indonesia.

Sebuah artikel di Bloomberg menyoroti bagaimana Prabowo berupaya membangun kembali Indonesia dan mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal yang ternyata tidak berjalan dengan baik.

“Rupiah adalah mata uang Asia dengan kinerja terburuk tahun ini, merosot hampir 3 persen terhadap Dolar AS,” tulis artikel tersebut, dikutip Selasa 1 April 2025.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Hampir setiap hari Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral “dengan berani” campur tangan di pasar valuta asing dan obligasi.

“Ini akan meredam kerugian tetapi tidak mencegahnya,” kata artikel itu.

Artikel tersebut mencatat, pada 25 Maret, Rupiah jatuh ke level terendah sejak 1998, ketika kerusuhan yang dipicu oleh Krisis Keuangan Asia menjatuhkan kepemimpinan Presiden Suharto.

Indeks saham utama Jakarta turun sekitar 8 persen pada kuartal pertama dan mengalami beberapa penurunan tajam setiap hari dalam dua minggu terakhir.

“Tidak ada yang salah dengan pemimpin mana pun yang menginginkan ekonomi menjadi jauh lebih baik. Indonesia telah meningkatkan kemakmuran dan standar hidup sejak keruntuhan finansial dan politik yang dahsyat pada akhir tahun 1990-an,” ulas artikel itu.

Produk domestik bruto (PDB) tumbuh pada rata-rata tahunan yang yaitu sekitar 5 persen dalam dekade terakhir. Namun, bagi Prabowo, Indonesia perlu meningkatkan angka itu. Orang nomor satu itu menargetkan 8 persen.

Padahal, menurut artikel itu, tidak ada ekonomi yang tumbuh secepat itu.

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

“Negara harus memainkan peran yang sangat besar jika pertumbuhan ingin mendekati tujuannya,” kata artikel itu.

Beberapa rintangan menjadi penghalang target tersebut, salah satunya adalah kebijakan fiskal.

Pada pemerintahan sebelumnya, berturut-turut pemerintah membatasi defisit anggaran hingga 3 persen dari PDB.

“Kesetiaan terhadap batasan itulah yang membuat Indonesia mendapatkan kredibilitas selama bertahun-tahun,” tulis artikel itu.

Prabowo ingin menghancurkan substansi pembatasan ini sambil tetap mengklaim bahwa ia masih mematuhinya. Ada ketegangan antara naluri populis dan otoriternya dan kebutuhan ekonomi saat ini.

Di akhir 2024 gonjang-ganjing kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) telah membuat pasar bergejolak. Keputusan yang telah direncanakan sejak lama itu pada akhirnya terpaksa dibatalkan.

0 Komentar