INGGRIS sedang bersiap menghadapi gelombang baru tarif perdagangan dari Amerika Serikat (AS) yang kemungkinan akan segera diumumkan.
Meskipun belum banyak rincian yang diungkap, Kantor Pertanggungjawaban Anggaran Inggris memperkirakan tarif baru ini bisa memangkas pendapatan domestik bruto (PDB) hingga 1 persen.
Menurut The Guardian, Inggris juga mungkin akan memberlakukan kenaikan pajak pada musim gugur akibat pembatasan perdagangan baru tersebut.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
“Kami telah secara aktif mempersiapkan segala kemungkinan menjelang pengumuman Presiden Trump minggu ini, yang kami perkirakan akan berdampak pada Inggris dan negara-negara lainnya,” ujar Keir Starmer, juru bicara Perdana Menteri Inggris kepada wartawan Senin 31 Maret 2025, waktu setempat.
Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan mengumumkan kebijakan baru ini pada Rabu, 2 April 2025, sebagai bagian dari inisiatif yang disebutnya “Hari Pembebasan.”
Pemerintahan Trump menyatakan bahwa langkah ini bertujuan mengurangi defisit perdagangan AS yang mencapai 1,2 triliun Dolar AS, dengan menaikkan tarif barang-barang dari luar negeri dan melawan hambatan perdagangan non-tarif dari negara lain.
Minggu lalu, Trump mengumumkan rencananya untuk memberlakukan tarif sebesar 25 persen pada impor mobil yang akan dikenakan pada produsen mobil Inggris seperti Bentley dan Aston Martin.
Tarif sebesar 25 persen pada impor baja yang telah diberlakukan oleh presiden AS telah mendorong satu-satunya produsen baja murni yang tersisa di Inggris untuk mempertimbangkan penutupan satu-satunya pabriknya yang tersisa di negara tersebut.