Asap Tebal Kebakaran Pabrik Plastik Masuk Runway Soetta: 47 Pesawat Holding, 1 Return to Base ke Palembang

Kebakaran pabrik plastik di Pergudangan Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang, membuat asap pekat mengganggu
Kebakaran pabrik plastik di Pergudangan Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang, membuat asap pekat mengganggu penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (IST)
0 Komentar

AIRNAV Indonesia mengeluarkan Notam: A0894/25, setelah adanya kebakaran pabrik plastik di area Pergudangan Desa Belimbing, Kabupaten Tangerang, pada pukul 14.00 WIB.

Asap mengepul mengganggu jarak pandang di bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Kebakaran tersebut sempat menyebabkan kepulan asap di sisi udara bagian utara Bandara Soetta, Tangerang, yang mengharuskan adanya penutupan sementara runway 3.

Corporate Secretary AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro, mengatakan karena adanya kepulan asap cukup tebal, demi keselamatan dan kelancaran penerbangan maka, AirNav Indonesia memutuskan untuk membagi wilayah operasi runway (RWY).

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

“Kami bagi runway, yaitu runway kedatangan semula RWY 24 dialihkan RWY 25R (25 right) hanya untuk keberangkatan, dan RWY 25L (25 left) hanya untuk kedatangan pesawat dengan pembagian wilayah operasional Runway ini, tertuang dalam Notam: A0894/25 sd pukul 16.30 WIB,” katanya, Minggu, (30/3).

Hingga pada pukul 16.00 WIB, asap sudah mulai menipis di RWY 25R, sehingga dilakukan pendaratan SJV 765 pada pukul 16.09 dan dapat mendarat dengan selamat.

“Begitu juga selang 1 menit kemudian LNI603 dapat mendarat dengan selamat, dan dilaporkan bahwa visibility pendaratan sudah aman, dan 5 menit kemudian Singapore Airline juga dapat mendarat dengan selamat melalui RWY 25R tersebut,” ujarnya.

AirNav Indonesia memutuskan interval pendaratan setiap 10 menit untuk menjaga keteraturan dan flow guna menjaga keselamatan penerbangan.

Akibat dari kepulan asap ini, terdapat 47 pesawat holding di langit Jakarta menunggu antrean mendarat dan 1 pesawat melakukan Return To Base (RTB) alias kembali ke Palembang.

“Prosedur Holding dan RTB merupakan prosedur keselamatan penerbangan guna menjaga keselamatan para pengguna jasa. AirNav Indonesia akan terus melakukan koordinasi yang erat dengan stakeholder penerbangan guna memastikan keselamatan dan kenyamanan layanan navigasi,” jelasnya.

Pada pukul 18.00 WIB, RWY 24 sudah aktif digunakan kembali.

0 Komentar