Mengutip Al Jazeera, Hakim Distrik AS Naomi Reice Buchwald menilai pemerintah belum memberikan alasan yang cukup kuat untuk menahan Chung selama proses hukum berlangsung.
Ia mempertanyakan argumen keberadaan Chung bisa berdampak pada kebijakan luar negeri AS.
“Apa masalahnya dengan membiarkannya tetap di komunitasnya dan tidak menahannya selama proses hukum berjalan?” kata Buchwald dalam persidangan.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Kasus Chung merupakan bagian dari gugatan yang lebih luas untuk menentang upaya deportasi mahasiswa non-warga AS yang ikut dalam aksi protes kampus menentang perang Israel di Gaza.
Chung ditangkap pada 5 Maret saat memprotes tindakan disipliner Universitas Columbia terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa. Tim hukumnya kemudian diberitahu mengenai status penduduk tetapnya telah dicabut.
Pemerintahan Trump berupaya mendeportasi sejumlah mahasiswa internasional yang terlibat dalam protes pro-Palestina.
Lulusan Universitas Columbia, Mahmoud Khalil, sempat ditahan dan menyebut dirinya tahanan politik sebelum akhirnya pengadilan distrik New York melarang deportasinya pada 10 Maret. Momodou Taal dari Universitas Cornell juga sedang menggugat pemerintah atas upaya deportasi terhadapnya.
Badar Khan Suri, mahasiswa Universitas Georgetown asal India, masih dalam tahanan, meski hakim federal telah sementara waktu melarang deportasinya.
Aparat Amerika Serikat Tangkap dan Cabut Visa Mahasiswi Turki Pro-Palestina
Imigrasi Amerika Serikat (ICE) menangkap dan mencabut visa mahasiswi Turki dan tokoh pro-Palestina, Rumeysa Ozturk, pada Selasa (25/3) waktu setempat.
Penangkapan itu menurut kerabat Rumeysa Ozturk terkait dukungan terhadap demo pro-Palestina. Rumeysa Ozturk adalah mahasiswi program doktor Universitas Tufts di sekitar Boston.
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
Lewat video yang tersebar di dunia maya, dan sudah terkonfirmasi keasliannya, Rumeysa Ozturk ditangkap oleh aparat yang memakai masker. Penangkapan tersebut dilakukan di sekitar kediaman Rumeysa Ozturk di Sommerville, Massachusetts.
Menurut pengacara Rumeysa Ozturk, perempuan itu ditangkap saat dalam perjalanan ke rumah temannya untuk buka puasa bersama.
Jubir Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS, Tricia McLaughlin, membenarkan penangkapan Rumeysa Ozturk
“Rumeysa Ozturk terlibat dalam aktivitas dukungan terhadap Hamas, sebuah organisasi teroris asing yang terlibat pembunuhan warga AS,” kata McLaughlin seperti dikutip dari Reuters.