APA yang bisa kita maknai dari pembunuhan seorang jurnalis? Apakah sekadar berhentinya pencari berita yang mengabarkan gambar dan kata? Dapatkah kematian jurnalis dihindari dengan mematuhi prosedur dan aturan jurnalistik?
Badan Pendidikan, Keilmuan dan Budaya PBB (UNESCO) menekankan pentingnya keselamatan jurnalis saat menjalankan tugasnya dan harus dijamin pelaksanaannya sebagai bagian dalam kebebasan pers.
“Kami menghubungkan kebebasan pers dan kebebasan berekspresi semua orang dan jurnalis sebagai profesi yang menyampaikan informasi pada masyarakat dengan keselamatan jurnalis,” ujar Asisten Dirjen Komunikasi dan Informasi UNESCO Frank La Rue dalam World Press Freedom Day 2017 di Jakarta, Selasa, 2 Mei 2017.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Menurut dia, seharusnya terdapat jaminan dari negara mengenai keselamatan jurnalis beserta kebebasan dalam mengakses informasi, menjaga privasi serta menggunakan internet untuk bekomunikasi.
Kematian jurnalis Tribratatv.com, Rico Sempurna Pasaribu, adalah kasus mutakhir yang patut dicermati. Warga Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, itu tewas terbakar di rumahnya pada 27 Juni 2024.
Tiga terdakwa, Bebas Ginting alias Bulang, Yunus Tarigan, dan Rudi Sembiring, kini dihadapkan pada tuntutan hukuman mati oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) karena dinyatakan melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Dugaan yang merebak, pembunuhan itu berkaitan dengan pemberitaan laporan investigasi lengkap beserta foto lokasi judi, alamat, dan identitas oknum yang diduga terlibat.
Berita investigasi berjudul “Lokasi Perjudian di Jalan Kapten Bom Ginting Ternyata Milik Oknum TNI Berpangkat Koptu Anggota Batalyon 125 Sim’bisa” yang diunggah dalam laman Tribata TV pada 22 Juni 2024. Dalam berita yang ditulis oleh Rico tersebut, korban menyinggung oknum TNI, Koptu HB.
Delapan tahun lalu, Javier Valdez Cardenas adalah seorang reporter investigasi dan editor mingguan Riodoce, yang menerbitkan banyak artikel tentang perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisasi di Sinaloa, Meksiko, tempat asal salah satu kartel narkoba paling kuat di negara itu.
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis, mengutip laporan publikasinya “bertentangan dengan kepentingan kriminal dan politik yang kuat” di wilayah tersebut.
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
Atas komitmennya terhadap kejujuran dan akuntabilitas, Cardenas dianugerahi Penghargaan Kebebasan Pers Internasional CPJ pada tahun 2011.