JELANG puncak arus mudik Lebaran 2025, sejumlah U-turn di sepanjang Jalan Bypass Cirebon, mulai dari Kedawung hingga Sunyaragi, mulai ditutup sementara, Rabu (26/3/2025).
Penutupan ini dilakukan untuk mengurangi potensi kemacetan dan memastikan kelancaran lalu lintas pemudik yang melintasi jalur arteri Cirebon.
Meski demikian, tidak semua U-turn ditutup. Beberapa titik seperti di depan Aston Cirebon, persimpangan Pemuda, persimpangan Kanggraksan, depan Terminal Harjamukti, dan Persimpangan Perum, masih tetap dibuka agar pengendara tetap memiliki akses untuk berbelok.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Berdasarkan pantauan, arus mudik di jalur arteri dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah masih terpantau ramai lancar. Kendaraan didominasi oleh kendaraan roda dua.
Para pemudik diimbau untuk tetap mematuhi rambu lalu lintas serta mengikuti arahan petugas di lapangan guna menghindari kepadatan yang tidak perlu.
Sebelumnya, Satlantas Polresta Cirebon menutup sebanyak 77 titik U-Turn (putaran balik) di jalur Pantura, dari Kecamatan Susukan hingga Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Kanit Kamsel Satlantas Polresta Cirebon, Iptu Heru Cahyo Wibowo, menjelaskan bahwa penutupan ini bertujuan untuk menghindari kemacetan dan meminimalisir potensi kecelakaan akibat kendaraan yang berputar arah di jalur cepat.
“Kami menutup U-turn dari Susukan sampai perbatasan Indramayu. Tujuannya adalah untuk kelancaran arus lalu lintas dan mengurangi risiko kecelakaan, khususnya di jalur Pantura,” ujar Iptu Heru kepada wartawan, Minggu (23/3).
Menurutnya, U-turn di jalur Pantura sering menjadi titik rawan kecelakaan karena kendaraan yang ingin berbalik arah harus melintasi arus kendaraan lain yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Penutupan ini tentu berdampak pada warga setempat yang biasa menggunakan U-turn untuk mobilitas sehari-hari. Namun, pihak kepolisian telah menyediakan sejumlah titik alternatif yang lebih aman bagi pengguna jalan.
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
“Bagi masyarakat yang sering menggunakan U-turn ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Kami telah menyiapkan beberapa titik kompensasi yang tetap bisa digunakan, salah satunya di depan Ramayana,” tambahnya.
Jalur Pantura dikenal dengan lalu lintas yang padat, terutama saat musim mudik. Dengan kecepatan kendaraan yang bisa mencapai lebih dari 50 km/jam, keberadaan U-turn dapat menjadi titik rawan kecelakaan karena kendaraan yang berbelok harus melawan arus utama.