Jutaan Rakyat Dipaksa Batal Mudik, Ekonomi Ambruk Dipicu Kebijakan Prabowo Ruwet

Heru Subagia, Pengamat Politik dan Ekonomi
Heru Subagia, Pengamat Politik dan Ekonomi
0 Komentar

ENTITAS usaha kecewa berat karena kondisi ekonomi nasional kian lesu dan menuju keterpurukan mendapatkan ekosistem usaha.

Harusnya momen Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran menjadi harapan terakhir bagi pengusaha menikmati keuntungan sesaat.

Transaksi ekonomi Ramadan dan jelang Lebaran biasanya berjubel para pembeli dan keseluruhan aktivitas ekonomi menggeliat.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Karenanya kegiatan tersebut menjadi vbagian penting dalam perekonomian Indonesia. Pasalnya, momen ini selalu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada tahun ini, Ramadan dan Lebaran jatuh pada bulan Maret dan April 2025. Diharapkan ekonomi makro positif, dengan demikian, Ramadan dan Lebaran diharapkan menjadi motor utama pertumbuhan di kuartal I-2025. Sayangnya, momentum Ramadan dan Lebaran kali ini diwarnai dengan ‘awan gelap’.

Awan Gelap

Banyak data dan survei ekonomi masyarakat yang menunjukkan kemeriahan Ramadan dan Lebaran tahun ini bakal meredup, dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumsi masyarakat diyakini tidak sederas tahun-tahun sebelumnya. Salah satu pendorongnya adalah badai PHK yang melanda di awal tahun.

Untuk memahami lebih lanjut prospek ‘gelap’ ekonomi RI di masa Lebaran, berikut ini data dan survei yang menopang kondisi ini:

Perputaran Uang

Perputaran uang selama Idul Fitri 2025 diprediksi turun. Ramalan ini merujuk pada jumlah pemudik yang mengalami penurunan.

Sebelumnya, berdasarkan hasil survey yang dilakukan badan kebijakan transportasi, pusat statistik, Kementerian Perhubungan dan akademisi, jumlah pemudik diperkirakan hanya 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari penduduk Indonesia. Angka itu turun 24% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.

“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idul Fitri 2024 mencapai Rp 157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Idul Fitri 2025 diprediksi mencapai Rp 137.975 triliun,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang, dalam pernyataan pers, Selasa (18/3/2025).

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

“Prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga empat orang,” ujarnya.

“Jika rata- rata keluarga membawa uang sebesar Rp 3.75 juta naik 10% dari tahun lalu maka potensi perputaran uang diprediksi sebesar Rp 137.975 triliun.”

Jumlah ini, lanjutnya, sebenarnya masih berpotensi naik meski sedikit, masih turun dibanding 2024. Hal ini jika angka rata rata per keluarga diambil angka yang minimal dan moderat.

0 Komentar