JALUR Pantura Cirebon masih menjadi favorit pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah saat Lebaran. Namun, kondisi jalannya yang minim penerangan menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi pemotor yang memilih perjalanan malam hari.
Pantauan pada Selasa (25/3/2025) malam menunjukkan bahwa ruas jalan dari Tegalgubug, Arjawinangun, Palimanan, Plumbon, Plered, Kedawung, hingga Mundu mengalami keterbatasan pencahayaan.
Lampu penerangan jalan hanya tersedia di beberapa titik, sehingga sebagian besar jalur tampak gelap.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Minimnya penerangan ini membuat pemudik sangat bergantung pada cahaya dari rumah-rumah warga di pinggir jalan. Di kawasan Pasar Minggu, Klangenan, dan Jamblang, ketika tidak ada kendaraan melintas, jalanan terlihat gelap gulita.
Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya lubang-lubang di jalan, terutama di sekitar Kertasemaya hingga Tegalgubug menuju Arjawinangun.
Gelapnya jalur Pantura Cirebon menjadi ancaman serius bagi keselamatan pemudik, khususnya pengguna sepeda motor.
Selain harus berhati-hati dengan jalan berlubang, pemotor juga harus berbagi jalur dengan truk-truk besar yang kerap melintas, meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak waspada.
Meski begitu, arus lalu lintas di jalur ini masih terpantau ramai lancar pada pukul 21.00 WIB. Tidak ditemukan kemacetan berarti, hanya ada sedikit kepadatan di beberapa titik lampu merah.
Pemudik yang melintasi jalur ini disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan, mempersiapkan kondisi kendaraan dengan baik, serta menggunakan perlengkapan berkendara yang mendukung visibilitas di malam hari.