PRESIDEN New Development Bank (NDB), Dilma Vana Rousseff mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang memastikan Indonesia bergabung ke NDB.
Rousseff melihat Indonesia sebagai negara strategis dan memiliki peran signifikan dalam keanggotaan BRICS.
Roussef juga mengatakan, NDB membidik pendanaan sejumlah proyek di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah infrastruktur hingga energi baru dan terbarukan.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
“Keberadaan Indonesia sangat krusial dalam membangun aliansi di BRICS, yang merupakan organisasi baru yang menciptakan bank bernama NDB,” kata Rousseff saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Prabowo di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (25/3).
NDB merupakan bank pembangunan yang didirikan oleh negara-negara BRICS yakni Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Indonesia sejatinya telah menjadi anggota ke-10 BRICS sejak 6 Januari 2025.
Adapun, negara lain yang lebih dahulu bergabung pada tahun 2024, yaitu Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. BRICS juga memiliki delapan negara mitra, yaitu Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Thailand, Uganda dan Uzbekistan.
Rousseff mengatakan, NDB merupakan bank yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan negara-negara di pasar berkembang atau negara-negara global south.
Presiden Brasil 2011-2016 itu menekankan NDB memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan lembaga keuangan internasional lainnya.
Ia menjelaskan, NDB dapat memberikan pinjaman atau pendanaan sesuai dengan kebutuhan negara anggota tanpa syarat yang ketat seperti lembaga keuangan tradisional lainnya.
Rousseff mengatakan NDB tidak akan mencampuri kebijakan domestik negara yang menerima pinjaman nantinya.
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
Selain itu, Pendanaan dari NDB akan difokuskan pada proyek-proyek yang sesuai dengan rencana pembangunan negara anggota.
Roussef mengatakan bahwa Indonesia telah memiliki 77 perencanaan proyek pembangunan prioritas. Menurut Rousseff, daftar perencanaan proyek prioritas Indonesia sejalan dengan tujuan NDB dalam hal pembangunan.
“Kami memiliki pemahaman yang sama karena minat kami sejalan, berinvestasi di infrastruktur, logistik, perkeretaapian, jalan raya, pelabuhan, dan bandara,” ujarnya.
Selain infrastruktur fisik, NDB juga tertarik mendukung pengembangan teknologi digital dan energi ramah lingkungan di Indonesia.
Rousseff pun menyoroti kemampuan Indonesia yang telah mengembangkan produksi bahan bakar nabati biodiesel 40% (B40).