'Awan Gelap' Ekonomi di Masa Lebaran hingga Gagal Mudik di Kampung Halaman

Sejumlah kendaraan pemudik terjebak kemacetan saat memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali
Sejumlah kendaraan pemudik terjebak kemacetan saat memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
0 Komentar

Begitu juga, para elite politik dan para pembantu presiden paham bahayanya penurunan arus mudik dan pengaruhnya bagi perekonomian nasional?

Terakhir, apakah negara juga paham bahwa pihak negara telah mereduksi budaya mudik lebaran?

Lebih lanjut, Heru mengatakan, mudik Lebaran bukan sekadar tradisi sosial. Mudik selalu melahirkan dampak ekonomi yang signifikan.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

”Penurunan jumlah pemudik akan berdampak juga terhadap kunjungan wisata domestik di berbagai daerah. Ini juga akan berpengaruh terhadap ekonomi lokal daerah tujuan mudik,” katanya, Rabu (26/3).

Heru menambahkan, pemerintah telah memberikan sejumlah stimulus fiskal agar daya beli warga meningkat saat Lebaran. Stimulus itu, antara lain, diskon tiket pesawat, diskon tarif tol, pencairan tunjangan hari raya, dan penyaluran bansos.

”Stimulus (yang diberikan pemerintah) dari Januari hingga Maret ini menunjukkan bahwa perekonomian, terutama dari sisi konsumsi, sedang tidak baik-baik saja. Negara wajib minta maaf pada rakyat Indonesia yang gagal mudik ke kampung halamannya,” pungkasnya.

0 Komentar