Soal Candaan Rendahkan Martabat di Program Ramadan, Raffi Ahmad Ditegur MUI: Minta Maaf

Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad (IST)
Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad (IST)
0 Komentar

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) memantau program Ramadan yang tayang di televisi selama beberapa pekan terakhir.

Mereka menyoroti dua program yang dibintangi Raffi Ahmad, yakni Kuis Gaspol (Games Asyik Paling Nampol) di SCTV dan Berkahnya Ramadhan di Trans TV.

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, mengatakan bahwa ada sejumlah pelanggaran yang ditemukan dalam dua program tersebut. Pelanggaran itu mencakup kekerasan fisik dan verbal.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

‘’Dalam beberapa tayangan di dua program televisi tersebut, Raffi Ahmad terindikasi mengeluarkan pernyataan dan melakukan adegan yang memiliki kecenderungan menghina/merendahkan martabat manusia, vulgar dan tidak sejalan dengan nilai-nilai dan makna bulan suci Ramadan,’’ kata Kiai Masduki dikutip dalam laman resmi MUI.

Kiai Masduki menjelaskan soal dugaan pelanggaran yang dilakukan Raffi Ahmad. Pada tayangan program Kuis Gaspol SCTV yang tayang pada 9 Maret 2025, talent bernama Fanny diduga melakukan joget erotis dan mengenakan pakaian ketat yang menonjolkan bentuk tubuhnya.

Kemudian, ketika menanyakan lirik lagunya, Raffi Ahmad berkata, “Kalau basah mau diapain?”

Selain itu, pada Gaspol SCTV edisi 145, Raffi diduga mengeksploitasi status janda dengan mengatakan, “Janda semakin di depan.”

Sementara itu, pada program Berkahnya Ramadhan di Trans TV yang tayang pada 3 Maret 2025, MUI menemukan pelanggaran berupa kekerasan fisik.

Saat itu, Raffi terlihat membanting Anwar. Lalu, pada 10 Maret 2025, Raffi Ahmad memasukkan kertas tisu ke mulut Maxim.

Padahal, kertas tisu itu bekas dipakai mengelap wajah Ivan Gunawan dan wajah Anwar untuk membuktikan keduanya ber-make up tebal atau tidak.

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

“Bulan Ramadan adalah bulan suci karena umat Islam selama sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa dengan berbagai ritual yang ada di dalamnya. Untuk itu, sudah sepatutnya bisa dipahami, dihormati, dan diapresiasi oleh berbagai kalangan khususnya media penyiaran dengan menyajikan program yang menghormati, mematuhi etika dan pedoman yang berlaku,’’ tegasnya.

Dengan adanya berbagai temuan ini, MUI berharap agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera memanggil dan menegur program siaran Ramadan yang diisi oleh Raffi Ahmad di SCTV dan Trans TV.

0 Komentar