Riwayat Kejayaan Kesultanan Mughal: Runtuh dan Peninggalannya

Benteng Agra atau Agra Fort terbentang seluas 94 hektar, terletak sejajar dengan Sungai Yamuna dan 2 kilometer
Benteng Agra atau Agra Fort terbentang seluas 94 hektar, terletak sejajar dengan Sungai Yamuna dan 2 kilometer barat laut dari Taj Mahal. Tepatnya di kota Agra, Uttar Pradesh, India Utara. Benteng Agra sudah ada sejak masa Sikarwar Rajarputs. (Wikipedia)
0 Komentar

Puncak perlawanan rakyat India terhadap penjajahan Inggris terjadi pada tahun 1857 M. Meskipun ada perlawanan kuat, pasukan Inggris berhasil mengalahkan mereka dengan melibatkan beberapa penguasa lokal Hindu dan Muslim.

Akibat kekalahan tersebut, pada 1858 M, Inggris menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap pemberontak. Rakyat yang dianggap sebagai pemberontak diusir dari kota Delhi. Selain itu, banyak tempat ibadah yang dihancurkan. Tak hanya itu, Bahadur II, sultan terakhir Daulah Mughal, pun diusir dari istananya.

Selaras dengan pemaparan Syamruddin Nasution, Moh. Sulaiman dalam Sejarah Kebudayaan Islam (2020) pun menyatakan, penyebab keruntuhan kejayaan Kesultanan Mughal tak hanya terkait dengan kepemimpinan yang lemah.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Faktor lain yang menyebabkan Kerajaan Mughal runtuh ialah adanya kemerosotan moral dan pemborosan uang rakyat akibat kehidupan yang kelewat mewah di istana Mughal.

Peninggalan Kerajaan Mughal

Dalam bidang ilmu pengetahuan, Daulah Mughal tidak menonjol sebanyak daulah-daulah sebelumnya. Sebaliknya, keberhasilan dan keunggulan terutama terlihat dalam bidang seni syair dan seni arsitektur. Syamruddin Nasution dalam bukunya menjelaskan beberapa peninggalan monumental dari Daulah Mughal yang masih dapat disaksikan hingga saat ini antara lain:

Benteng Agra atau Agra Fort

Benteng ini terletak di kota Agra, Uttar Pradesh, India Utara, membentang seluas 94 hektar. Lokasinya sejajar dengan Sungai Yamuna, sekitar 2 kilometer barat laut dari Taj Mahal.

Kota Agra dijadikan ibu kota kerajaan Mughal, dan Benteng Agra menjadi kediaman utama sultan-sultan Daulah Mughal hingga 1638.

Awalnya, benteng ini dibangun pada masa Sikarwar Rajarputs. Namun, setelah jatuh ke tangan Daulah Mughal, Sultan Akbar melakukan renovasi besar-besaran.

Renovasi tersebut melibatkan lebih dari 4000 pekerja dan memakan waktu delapan tahun untuk diselesaikan.

Benteng Merah atau Red Fort

Benteng Merah merupakan kediaman utama penguasa dari Daulah Mughal selama hampir 200 tahun, hingga tahun 1856. Pembangunan Benteng Merah dimulai pada 12 Mei 1639 M, ketika Sultan Shah Jahan memutuskan untuk memindahkan ibu kotanya dari Agra ke Delhi.

Taj Mahal

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

Istana dari marmer putih gading ini terletak di tepi selatan Sungai Yamuna, Agra. Taj Mahal dibangun antara tahun 1632 dan 1653 M, sebagai mausoleum atau makam untuk Mumtaz Mahal, istri kesayangan Shah Jahan. Taj Mahal dianggap sebagai contoh terbaik arsitektur Mughal dan menjadi simbol sejarah kekayaan India.

0 Komentar