Kementerian Pekerja Umum dukung penuh pembangunan exit tol sementara di Jalan Tol Cipali KM 87+950 guna memfasilitasi adanya pabrik kendaraan listrik (EV) BYD di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat yang ditarget mulai beroperasi pada awal 2026.
Pabrik ini akan menjadi salah satu fasilitas manufaktur EV terbesar di Indonesia, dengan kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun. Hal tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Kantor Kementerian PU, Senin (24/3).
Menteri dari Partai Demokrat ini mengatakan, pihaknya siap mendukung berbagai pembangunan infrastruktur strategis yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
“Kami siap mendukung pembangunan exit tol ini, dan terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut apabila terdapat kendala terkait regulasi. Yang paling penting adalah niat bersama untuk mendorong kemajuan,” jelasnya.
Direktur Jalan Bebas Hambatan, Wilan Oktavian menyampaikan hasil kajian awal yang telah dilakukan sejak 6 Februari mengenai usulan exit tol Cipali KM 87+950.
Menurut Wilan, jarak antara Interchange KM 87+950 Jalan Tol Cipali dengan Junction Cipeundeuy di KM 89+475 hanya sekitar 1,525 km. Hal ini belum memenuhi persyaratan jarak antar simpang susun sesuai dengan PP 23/2024 jika Junction Cipeundeuy mulai beroperasi, sehingga exit tol Cipali KM 87+950 disarankan menjadi akses sementara.
Selain itu, Wilan juga memberikan informasi terkini mengenai progres pembangunan akses tol Patimban sepanjang 37 km. Proyek ini terdiri dari 14 km yang dibiayai oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan 23 km melalui APBN.
“Target operasional untuk bagian yang didanai APBN adalah pada kuartal III 2026, sementara bagian BUJT pada kuartal IV 2026,” tambah Wilan.
Pabrik BYD
Dalam kesempatan sama, Gubernur Dedi menyampaikan, bahwa konektivitas yang baik sangat vital bagi investasi dan proses perekrutan tenaga kerja di kawasan industri tersebut.
“Kami tengah mempersiapkan perekrutan sekitar 18.000 tenaga kerja untuk pabrik BYD, salah satu tenant utama di Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Solusi terbaik untuk kelancaran akses ke kawasan industri ini adalah melalui pembangunan exit tol Cipali KM 87+950,” katanya.