Meskipun ia memiliki silsilah yang mengesankan, kehidupan sehari-harinya jauh dari kata nyaman. Suaminya, Mirza Mohammad Bedar Bakht, yang juga mengklaim sebagai cicit dari Bahadur Shah Zafar, telah meninggal dunia, meninggalkan Begum dalam kondisi yang semakin sulit.
Begum tidak hanya berjuang untuk kelangsungan hidupnya, tetapi juga untuk mendapatkan pengakuan atas status bangsawannya.
Ia telah mengajukan banyak petisi kepada pemerintah India, menuntut agar hak-haknya sebagai keturunan kaisar diakui. Namun, semua usaha tersebut tampaknya sia-sia, dan ia terus menghadapi penolakan dari pihak berwenang.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Langkah hukum yang diambil Sultana Begum untuk mendapatkan kepemilikan atas Benteng Merah di Delhi menunjukkan tekadnya untuk memperjuangkan hak-haknya.
Benteng Merah bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga simbol dari kejayaan Dinasti Mughal. Ia berharap bahwa dengan mendapatkan kembali kepemilikan tersebut, ia dapat mengembalikan kehormatan dan status keluarganya.
Namun, Pengadilan Tinggi New Delhi menolak permohonan Begum, menganggap bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum yang cukup kuat. Penolakan ini semakin memperburuk keadaan Begum, yang merasa terasing dan diabaikan oleh pemerintah yang seharusnya melindungi hak-hak warganya.
Kisah Sultana Begum menggambarkan bagaimana sejarah dan masa kini sering kali bertabrakan. Meskipun Dinasti Mughal pernah menjadi simbol kekuatan dan kemewahan, banyak keturunannya kini hidup dalam kemiskinan dan tanpa pengakuan.
Kasus ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang memiliki latar belakang sejarah yang kaya, tetapi terjebak dalam realitas yang pahit.
Begum berharap bahwa suatu hari nanti, keadilan akan berpihak padanya. Ia ingin agar generasi mendatang tidak hanya mengenal sejarah kejayaan nenek moyangnya, tetapi juga memahami perjuangan yang dihadapi oleh keturunan mereka.
Dengan harapan dan tekad, Sultana Begum terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan hak-haknya sebagai cicit dari Kaisar Mughal.