Aksi Mahasiswa di Berbagai Kota Menolak Revisi UU TNI yang Disahkan DPR

Seorang pengunjuk rasa memasang poster bertuliskan “Supremasi sipil” (kiri) dan “Demokrasi tanpa bayang-bayang
Seorang pengunjuk rasa memasang poster bertuliskan “Supremasi sipil” (kiri) dan “Demokrasi tanpa bayang-bayang berseragam” (tengah, bawah) selama unjuk rasa di Jakarta pada 20 Maret 2025, untuk memprotes pengesahan Undang-Undang Militer Indonesia (TNI) yang direvisi. (Antara/Bayu Pratama S.)
0 Komentar

Massa aksi kecewa Doni kecewa kepada aparat kepolisian yang melarang mereka menemui perwakilan dewan. Dia juga menyampaikan kekesalan massa aksi lantaran setengah jam lebih aksi dijalankan, anggota dewan tak kunjung muncul ke hadapan massa aksi.

“Percuma saja ada lembaga perwakilan tapi kami tidak terwakili, tolong keluar untuk menemui kami,” pungkasnya.

Tak hanya di luar gedung, aksi saling dorong juga terjadi di lobi Kantor DPRD Kalteng.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Setelah diizinkan masuk oleh aparat kepolisian, massa aksi mendesak agar bisa memasuki kantor DPRD Kalteng untuk menemui perwakilan rakyat.

Nusa Tenggara Timur

Kupang

Ricuh Antara Oknum ASN DPRD NTT-Mahasiswa

Aksi demonstrasi ratusan mahasiswa tolak UU TNI di Kupang sempat diwarnai kericuhan antara sejumlah oknum aparatur sipil negara (ASN) DPRD NTT dengan mahasiswa demonstran, Senin (24/3) siang.

Massa mahasiswa yang berhasil memasuki halaman DPRD NTT dan mendekati gedung wakil rakyat itu mendapat sambutan lemparan dan pukulan dari terduga sejumlah ASN DPRD.

Berdasarkan pantauan di lokasi, awalnya ratusan mahasiswa saling dorong dengan aparat kepolisian yang mengadang ratusan massa di gerbang masuk Gedung DPRD.

Aksi saling dorong itu terjadi sekitar pukul 13.30 Wita.

Massa akhirnya berhasil merangsek masuk setelah membobol pagar betis puluhan aparat kepolisian.

Setelah itu, para mahasiswa langsung ke lobby gedung dewan di lantai dua untuk menemui Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni. Tetapi tiba di lobi aksi mahasiswa itu justru mendapat perlawanan dari diduga sejumlah ASN yang bertugas di Sekretariat Dewan (Setwan).

Seorang ASN bahkan mengambil sebuah barang dari lantai lalu mengejar seorang koordinator aksi yang sedang berusaha meredam amarah para mahasiswa. Koordinator aksi itu pun kena pukulan barang oleh ASN tersebut.

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

Selain itu, ASN tersebut juga melempari barang yang dipungut sebelumnya ke mahasiswa lainnya sambil tangannya meninju koordinator aksi.

Aksi mahasiswa itu dengan berubah menjadi kericuhan akibat dipicu pemukulan dari ASN DPRD itu.

Puluhan aparat kepolisian pun langsung mengamankan situasi dengan mendorong ASN ke dalam kantor. Aparat juga menahan mahasiswa agar tidak terprovokasi dengan ulah ASN tersebut.

0 Komentar