Aksi Mahasiswa di Berbagai Kota Menolak Revisi UU TNI yang Disahkan DPR

Seorang pengunjuk rasa memasang poster bertuliskan “Supremasi sipil” (kiri) dan “Demokrasi tanpa bayang-bayang
Seorang pengunjuk rasa memasang poster bertuliskan “Supremasi sipil” (kiri) dan “Demokrasi tanpa bayang-bayang berseragam” (tengah, bawah) selama unjuk rasa di Jakarta pada 20 Maret 2025, untuk memprotes pengesahan Undang-Undang Militer Indonesia (TNI) yang direvisi. (Antara/Bayu Pratama S.)
0 Komentar

Awalnya, massa aksi memadati depan Gedung DPRD Kota Malang sejak siang hari. Kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian berwarna serba hitam.

Mereka juga membawa sejumlah poster hingga banner terkait Revisi UU TNI. Saat aksi memasuki pukul 18.00 WIB, terdapat lemparan molotov ke arah gedung DPRD Kota Malang.

Lemparan tersebut menyasar ke lantai dua teras gedung yang menyambar hingga ke lantai bawah. Di saat yang sama, tepat di depan pintu gedung DPRD Kota Malang juga terdapat kobaran api.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Tak hanya itu, kobaran api juga muncul di area pos gedung DPRD Kota Malang dan membesar sekitar pukul 18.25 WIB.

Akhirnya, petugas menyemprotkan air ke arah kobaran api baik di teras, pos dan depan gedung DPRD Kota Malang. Api berhasil dilokalisir.

Aparat kepolisian kemudian memukul mundur dan membubarkan massa.

Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah, mengatakan dirinya mengetahui adanya kerusuhan sesaat setelah buka puasa.

“Awal chaosnya kebetulan pas saya awal berbuka puasa saya dikabari dari teman-teman kepolisian bahwa ada chaos,” kata Rimzah, Minggu (23/3).

Surabaya

Demo Terkait UU TNI di Grahadi Surabaya Ricuh, Ada Lemparan Batu dan Molotov Demonstrasi terkait UU TNI digelar di depan Gedung Grahadi, Surabaya, pada Senin (24/3) ricuh. Kericuhan terjadi sekitar pukul 16.22 WIB.

Pantauan, awalnya massa aksi membuat lingkaran di depan pintu masuk Gedung Grahadi sisi kanan. Mereka terus melakukan orasi di tempat tersebut.

Kemudian, terjadi pelemparan mulai batu hingga botol air ke arah Gedung Grahadi. Polisi lalu membentuk barisan di depan pintu masuk menggunakan tameng.

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

Massa juga menyalakan kembang api dan diarahkan ke aparat kepolisian. Lalu, dua mobil water cannon diparkir di depan pintu masuk lalu menyemprotkan ke arah massa.

Kemudian, ada lemparan molotov sebanyak dua kali di pintu masuk Gedung Grahadi. Api sempat menyambar ke pohon sekitar namun langsung disemprot pakai mobil water cannon.

Selanjutnya, massa menarik kawat berduri hingga ke tengah jalan. Umbul-umbul yang berada di depan Gedung Grahadi juga dicopot.

Lumajang

0 Komentar