Rosan Roeslani Resmi Umumkan Struktur Pengurus Lengkap Super Holding Danantara, 6 Warga Asing

Pengurus Danantara Indonesia (IST)
Pengurus Danantara Indonesia (IST)
0 Komentar

“Nama- nama ini masih akan terus berkembang. Kami akan terus meng-update nama- nama baru yang menjadi bagian dari Danantara,” tutup Rosan.

Berikut deretan pengurus BPI Danantara dari luar negeri yang ditunjuk menjadi Dewan Penasihat:

Ray Dalio

Dalio merupakan pria kelahiran 8 Agustus 1949 asal New York, Amerika Serikat. Ia adalah lulusan BA Finance – Long Island University (1967—1971) dan MBA – Harvard Business School AS (1971—1973). Ia memiliki pengalaman menjadi Founder & CIO Mentor, Bridgewater Associates (1975—sekarang), dan merupakan trader, Dominick & Dominick LLC (awal 1970-an).

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Dalio mencatatkan sejumlah pencapaian dalam kariernya. Diantaranya, menulis buku Principles yang masuk dalam daftar buku bisnis terlaris dan digunakan luas di dunia korporasi, pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia dengan aset kelolaan 124 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.984 triliun), dan menciptakan inovasi investasi seperti risk parity, alpha overlay, dan all weather portofolio yang merevolusi strategi investasi institusional global.

Alpha Fund milik Bridgewater diketahui mencatatkan kinerja di atas rata-rata selama 32 tahun berturut-turut sejak 1991. Menjadi penasihat makroekonomi bagi berbagai pembuat kebijakan global.

Dalio juga tercatat masuk dalam daftar TIME 100 – 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia, serta menerima berbagai Lifetime Achievement Awards atas kontribusinya di dunia keuangan global.

Jeffrey Sachs

Jeffrey Sachs lahir pada 5 November 1954 di Michigan, Amerika Serikat. Ia merupakan lulusan PhD in Economics – Harvard University, AS pada 1980. Sachs memiliki pengalaman menjadi Direktur Center for Sustainable Development Columbia University AS (2016—sekarang), juga pernah menjadi Direktur Earth Institute Columbia University AS (2002—2016), Profesor Ekonomi Harvard University AS (1980—2002), dan penasihat ekonomi bagi pemerintah di berbagai negara (1985—2000).

Sachs mencatatkan sejumlah pencapaian, diantaranya menjadi ekonom dan akademisi global terkemuka dalam bidang pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan, dan menjadi penasihat ekonomi Indonesia pasca-krisis 1998 dan aktif mendorong pertumbuhan berkelanjutan serta kerja sama dengan pemerintah dan universitas.

Sachs menulis sejumlah karya, seperti Developing Country Debt and Economic Performance (1989) yang membahas utang dan ekonomi Indonesia, dan The End of Poverty (2005) yang mengulas strategi pengentasan kemiskinan relevan bagi Indonesia.

0 Komentar