UNIVERSITAS Gajah Mada (UGM) membantah tudingan seorang mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat berkuliah di UGM.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyesalkan beredarnya informasi menyesatkan tersebut. Ia menegaskan bahwa sebagai akademisi, Rismon seharusnya menyajikan informasi berdasarkan fakta dan metode penelitian yang valid.
“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” ujar Sigit yang dilansir dari situs UGM.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Menurut Ketua Kagama Cirebon, Heru Subagia klarifikasi UGM justru membuat bara api kekisruhan baru baik di internal UGM, alumni dan juga masyarakat umum.
“Klarifikasi UGM yang bertujuan memadamkan polemik ijazah Jokowi justru menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakpuasan berantai berbagai pihak dalam penanganan dan tindakan tegas UGM menghentikan polemik ijazah Jokowi,” kata Heru, Senin (24/3).
Ia menambahkan penemuan sanggahan atau argumentasi baru oleh alumni UGM ataupun pihak eksternal dan diprediksi akan mampu menggusur atau mereduksi klarifikasi UGM yang telah dipublikasikan di website UGM.
Informasi yang diklaim resmi dari Portal website UGM tersebut menjadi sumber rujukan bagi berbagai pihak termasuk media untuk mengambil informasi terkait polemik ijazah Jokowi.
Rasanya akan semakin tidak terkendali dan tambah liar, kata Heru, jika polemik ijazah Jokowi tidak diselesaikan dengan cara duduk bersama dalam satu meja.
“Saya percaya penuh, siapa, bagaimanapun tidak ada yang bisa menghambat atau bahkan menghentikan kebenaran. Cahaya kebenaran akan mencari jalannya sendiri,” ungkapnya.
Heru menyarankan langkah yang tepat adalah mengundang atau meminta kesediaan Jokowi untuk datang ke Rektorat UGM, membawa ijazah asli, dan menunjukkannya secara langsung dalam konferensi pers terbuka.
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
“Saya heran dan menyayangkan bahwa yang berbondong-bondong melakukan klarifikasi justru pihak fakultas, pengelola, dan alumni, bukan Jokowi sendiri,” tandasnya.
Heru meyakini kehadiran Jokowi ke UGM dengan membawa ijazah asli adalah tindakan sayruandan bijak untuk menyelesaikan polemik ini secara langsung dan tidak berkepanjangan.