TREN pemesanan tiket transportasi jelang libur Lebaran mengalami peningkatan signifikan, meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran.
Hal ini diungkapkan oleh Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa, yang menjelaskan bahwa meskipun pemerintah menerapkan efisiensi belanja negara, pemesanan tiket transportasi tetap menunjukkan kenaikan sebesar 27 persen dibandingkan periode Lebaran tahun lalu. Selain itu, pemesanan akomodasi juga meningkat 41 persen, sementara pemesanan aktivitas wisata melonjak hingga 69 persen.
“Efisiensi dari pemerintah memang ada, tapi kalau kita melihatnya untuk sekarang, itu berarti kita bicara periode Lebaran. Kita lihat dari data, ternyata dari tahun ke tahun itu malah naik sebenarnya untuk periode ini,” ujar Gaery pada konferensi pers beberapa hari lalu seperti dilansir Antara, Minggu, 23 Maret 2025.
146 juta orang diprediksi akan mudik
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Tren positif ini juga diperkuat dengan prediksi dari Kementerian Perhubungan, yang menyebut sekitar 146,48 juta orang atau lebih dari 52 persen dari total penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama libur Lebaran 2025. Mayoritas pemudik diprediksi berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Sementara itu, berdasarkan data Tiket.com, destinasi yang paling diminati untuk liburan bersama keluarga adalah Jabodetabek, Bali, dan Malang.Libur lebaran dorong perputaran ekonomi
Gaery menekankan bahwa pembelian tiket transportasi saat musim libur Lebaran merupakan kebutuhan individu, bukan kebutuhan pemerintah. Dengan kata lain, periode libur ini justru akan meningkatkan perputaran ekonomi, karena banyak pelaku industri pariwisata yang ikut terlibat. “Sebenarnya untuk periode Lebaran ini kan karena customer, kebanyakan sebenarnya dari sisi retail atau mungkin kayak yang non-government, karena rata-rata personal. Apalagi saat liburan, itu lebih kepada kebutuhan individu, bukan kebutuhan pemerintah,” jelasnya
Efisiensi anggaran tak berimbas ke pariwisata
Meskipun pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran dengan target penghematan Rp306 triliun, Gaery mengungkapkan bahwa dampaknya terhadap sektor pariwisata masih belum terasa. Pemesanan tiket untuk libur Lebaran terus mengalami peningkatan, termasuk akomodasi dan tiket ke destinasi wisata. “So far untuk tren Lebaran dan liburan sampai kuartal 1, kuartal 2 ini mungkin masuk oke,” ujarnya.