ADA menu khas yang hanya ada setiap kali Ramadan, yaitu kue Kicak, kue khas kampung Kauman dan hanya muncul saat bulan puasa.
Nama kampung Kauman sendiri memang tak hanya ada di Yogyakarta, tapi ada juga di daerah lain. Kampung Kauman yang ada di Yogyakarta terletak tak jauh dari Alun-alun Utara Yogyakarta.
Kampung Kauman identik sebagai kampung Islam karena terletak dekat dengan Masjid Agung Yogyakarta. Pasar jajanan Ramadan di Kampung Kauman merupakan salah satu tradisi khas setiap bulan puasa.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Pasar jajanan Ramadan di Kampung Kauman merupakan salah satu tradisi khas setiap bulan puasa. Di sini, banyak jajanan untuk berbuka puasa yang bisa kamu temukan. Salah satu yang paling khas dan paling dicari masyarakat adalah kue kicak.
Kicak sendiri merupakan panganan yang terbuat dari ketan yang dipadukan dengan parutan kelapa muda da vanili. Selain itu, ada tambahan topping berupa potongan buah nangka dan daun pandan juga.
Kicak ini juga memiliki tekstur yang lembut dengan rasa manis yang berpadu dengan gurihnya parutan kelapa muda, membuat jajanan yang satu ini sangat cocok untuk dijadikan makanan untuk buka puasa.
Buat kamu penggemar berat kicak pasti penasaran kenapa kicak hanya ada saat bulan Ramadan padahal jajanan yang satu ini memiliki penggemar yang jumlahnya tidak sedikit. Yuk, cari tahu asal usul kicak dan alasan kenapa jajanan khas Jogja ini hanya bisa kamu temui di bulan Ramadan.
Tokoh yang menjadi pelopor dalam produksi kuliner manis yang satu ini adalah Mbah Wono. Mbah Wono merupakan warga asli Kampung Kauman dan sudah berprofesi sebagai penjual makanan sejak lama.
Ia pertama kali membuat kicak pada tahun 1950-an, sayangnya tidak ada yang tahu bahkan beliau sendiri tidak ingat mengapa kue buatannya diberi nama kicak.
Akan tetapi, mayoritas sumber menyebutkan bahwa makanan tersebut dijuluki kicak lantaran warga Kauman punya kebiasaan menyebut jadah, jajanan dari tepung ketan dengan sebutan kicak.
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
Menurut Artificial intelligence (AI), kicak mungkin berasal dari kata “kinca” dalam bahasa Jawa kuno yang berarti gula jawa. Kicak mungkin berasal dari kata “kecek” yang artinya terendam, karena kicak disajikan dengan air gula merah.