“Bangunan ini memiliki nilai sejarah yang harus dijaga. Kami telah melakukan langkah sementara untuk menutup kerusakan agar tetap terlihat layak,” imbuhnya.
Aksi Unjuk Rasa Berlangsung Hingga Tengah Malam
Demonstrasi ‘Jogja Memanggil’ dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan berlangsung hingga tengah malam. Dalam aksi ini, massa mendesak DPR dan pemerintah pusat untuk membatalkan pengesahan RUU TNI. Namun, unjuk rasa berubah menjadi ricuh, dengan massa melakukan coretan di dinding gedung serta membuang sampah sembarangan di area sekitar DPRD DIY.
Meski demikian, Gubernur DIY tetap membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang lebih bijak. Ia berharap aksi serupa di masa mendatang dapat dilakukan dengan lebih tertib tanpa merusak fasilitas umum.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
“Kami tetap mendukung kebebasan berpendapat, namun harus dilakukan dengan cara yang benar dan tidak merugikan pihak lain,” pungkas Sri Sultan.
Dengan adanya insiden ini, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya menjaga fasilitas umum dan cagar budaya. Pemda DIY juga terus berupaya memperbaiki kerusakan serta mengevaluasi langkah-langkah pengamanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang