Hari Ini 20 Tahun Lalu, Usai Sholat Subuh 3 Roket Zionis Hantam Pelataran Masjid, Syekh Ahmad Yassin Gugur

Syekh Ahmad Yassin
Syekh Ahmad Yassin
0 Komentar

SEJAK menggulingkan Muhammad Mursi dari kursi Presiden Mesir lewat kudeta militer pada 2013, Abdul Fattah as-Sisi kerap menjaga jarak dengan Hamas. Ia memandang organisasi perjuangan Palestina itu tak lebih dari gerakan Ikhwanul Muslimin cabang Palestina.

Muhammad Mursi merupakan salah satu anggota kehormatan Ikhwanul Muslimin dan presiden yang terpilih secara demokratis dalam sejarah Mesir modern.

Saat kudeta berlangsung, Sisi menjabat Menteri Pertahanan dan memerintahkan untuk menghabisi para demonstran yang melakukan aksi damai menentang kudeta. Diinisiasi Ikhwanul Muslimin di alun-alun Kairo, ribuan demonstran yang mendirikan perkemahan diusir secara brutal oleh pasukan keamanan Mesir.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Insiden yang terjadi pada 14 Agustus 2013 ini kemudian dikenal dengan Pembantaian Rabba, menewaskan sekitar 1000 pengunjuk rasa.

Sisi lalu mempersempit gerak-gerik Ikhwanul Muslimin dengan penyitaan aset, memburu, dan menangkap para petingginya. Ia juga memperketat perbatasan dan menutup beberapa jalur yang dicurigai sebagai terowongan yang dapat mengganggu keamanan Mesir.

Enam dasawarsa sebelumnya, seorang anak muda disabilitas meninggalkan Gaza menuju Kairo untuk menuntut ilmu di Universitas Ain Shams. Tak sampai lulus karena kekurangan biaya, ia kembali ke tanah kelahirannya dan terpengaruh oleh gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir.

Bertahun-tahun kemudian, ia mendirikan Harakat al-Muqawama al-Islamiya (Gerakan Perlawanan Islam) atau Hamas. Sosok ini adalah Syekh Ahmad Yassin, seorang orator ulung, guru spiritual, dan tokoh berpengaruh dalam sejarah perjuangan Palestina melawan Zionis Israel.

Lumpuh Sejak Kecil

Syekh Ahmad Yassin lahir pada 1936 (sumber lain menyebut 1938) di desa Al-Jura, pinggiran kota Al-Majdal, sekitar 20 kilometer sebelah utara Jalur Gaza. Ia berasal dari keluarga sederhana dan sudah yatim piatu sebelum beranjak dewasa.

Ayahnya meninggal saat dirinya masih berusia 3 tahun, sementara ibunya meninggal ketika ia berusia 12 tahun. Yassin kecil lantas dibesarkan oleh kakek dan neneknya.

Kakeknya, Syekh Muhammad Yassin, adalah ulama terkenal yang membekalinya belajar Al-Qur’an, hadis, dan fikih.

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

Saat pengusiran dan penghancuran lebih dari 500 desa yang dilakukan Israel pada Tragedi Nakba 1948, Syekh Ahmad Yassin beserta keluarganya mengungsi dan diangkut ke kamp pengungsi Shati di Jalur Gaza.

0 Komentar