Ramai Ijazah Palsu Jokowi, Kagama Cirebon Ajukan Rekonsiliasi Jalan Tengah Perdamaian

Skripsi Joko Widodo (Dok. UGM)
Skripsi Joko Widodo (Dok. UGM)
0 Komentar

MEDIA sosial kembali diramaikan dengan isu ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo dengan munculnya analisa seorang mantan dosen Universitas Mataram Rismon Hasiholan Sianipar. Ia menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Rismon menyampaikan argumen bahwa lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi menggunakan font Times New Roman yang menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an. Jokowi diketahui lulus dari Fakultas Kehutanan UGM pada 1985. Argumen itu pun kembali menimbulkan keriuhan.

Menanggapi polemik tersebut, Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Cirebon, Heru Subagia mengungkapkan sebagai alumni yang peduli dan tergerak untuk berpartisipasi mencari “Jalan Tengah Perdamaian Abadi” berkaitan tuduhan ijazah palsu salah satu anggota alumni kita yakni mantan presiden ke 7 Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Ia menekankan pada seluruh alumni dan pengurus alumni UGM di seluruh Indonesia segera mendiskusikannya, mencermati dan mengelaborasikan pengalaman, data atau sumber valid kemudian mengajukan sikap dan rekonsiliasi ”Jalan Damai Menuju Keterbukaan Ijazah Bapak Jokowi”.

“Gerakan ini adalah wujud kesadaran dan aksi peduli individu dan atau kolektif menjadi pihak fasilitator/moderator membantu menyelesaikan salah satu polemik ijazah palsu yang melekat di Joko Widodo alias Jokowi sebagai Alumni Fakultas Kehutanan Angkatan 1980 Lulus tahun 1985,” tandasnya, Jumat (21/3).

Anggota Divisi Hukum PP Kagama tersebut menegaskan gerakan rekonsiliasi ini meluruskan opini soal ijazah palsu atau asli milik Presiden Ke 7 Jokowi, dan memberikan pencerahan bagi masyarakat luas.

“Rekomendasi dan ajakan rekonsiliasi yang tepat, proporsional serta dapat dipertanggungjawabkan,” pungkas Heru

0 Komentar