Sembelit Saat Ramadan, Kiat Lancarkan BAB Selama Berpuasa

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

SELAMA bulan Ramadan, pola makan sering kali mengalami perubahan. Jika biasanya kita mengonsumsi tiga kali makan lengkap dengan buah dan sayur, di bulan ini kebiasaan tersebut bisa berubah.

Saat sahur, banyak orang merasa malas untuk makan dan hanya memilih menu praktis dengan porsi lebih sedikit. Di sisi lain, saat berbuka, konsumsi gorengan dan makanan manis cenderung lebih dominan.

Kurangnya asupan serat dari buah dan sayur selama berpuasa dapat memicu masalah pencernaan, salah satunya adalah konstipasi atau sembelit. Karena itulah, penting untuk tetap menjaga keseimbangan nutrisi dengan memilih makanan yang kaya serat agar tubuh tetap sehat selama Ramadan.

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

Menurut Medical News Today, ada dua faktor utama yang dapat menyebabkan seseorang mengalami sembelit selama bulan Ramadan, yaitu kekurangan cairan dan serat.

Serat makanan berperan penting dalam mencegah sembelit serta membantu mengatur motilitas usus—yakni gerakan kontraksi dan relaksasi otot-otot di saluran pencernaan. Baik serat larut maupun tidak larut memiliki manfaat bagi kesehatan sistem pencernaan.

Medical News Today juga menjelaskan bahwa seseorang dikategorikan mengalami sembelit jika buang air besar (BAB) kurang dari tiga kali per minggu. Selama puasa, penting untuk mengenali beberapa gejala sembelit berikut:

  • Merasa ingin BAB tetapi sulit mengeluarkannya.
  • Tinja keras.Nyeri saat BAB.Perut terasa nyeri atau kembung.
  • Frekuensi BAB berkurang atau tinja berbentuk kecil seperti kerikil.

Di antara gejala tersebut, orang yang berpuasa umumnya mengalami BAB yang lebih jarang dibandingkan biasanya. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan asupan serat dan cairan sangat penting untuk mencegah sembelit selama Ramadan.

Agar tetap lancar buang air besar selama Ramadan, penting untuk menjaga keseimbangan asupan serat dan cairan. Pastikan sahur dan berbuka dilengkapi dengan makanan tinggi serat, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.

Serat membantu melunakkan tinja dan memperlancar proses pencernaan. Selain itu, perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi yang dapat membuat tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

Usahakan minum minimal delapan gelas sehari dengan pembagian dua gelas saat berbuka, empat gelas setelah makan malam hingga sebelum tidur, dan dua gelas saat sahur.

0 Komentar