PLTU Unit 1 Cirebon Power yang berlokasi di Desa Kanci Kulon, Kabupaten Cirebon, dijadwalkan pensiun pada tahun 2035, tujuh tahun lebih cepat dari rencana awal yang seharusnya berakhir pada 2042.
Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi pembangkit listrik lainnya dalam mendukung transisi energi demi masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai gantinya, pasokan energi akan beralih sepenuhnya ke sumber terbarukan seperti tenaga surya (700 MW dan 346 MW daya rendah), tenaga angin (1.000 MW), serta teknologi pengolahan limbah menjadi energi (12 MW).
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) melaporkan, penghentian operasional PLTU Cirebon-1 dapat menghindarkan Indonesia dari beban ekonomi sebesar Rp 67 triliun.
Selan itu, pemensiunan PLTU Cirebon-1 juga mencegah hampir 6.400 kematian akibat polusi udara selama periode 2036-2042.
Analis CREA Katherine Hasan mengatakan, rencana Indonesia untuk mempercepat penghentian PLTU Cirebon-1 dan menggantikannya sepenuhnya dengan energi terbarukan merupakan langkah penting dalam memperkuat komitmen transisi energi nasional.