Perputaran Uang Momen Lebaran Turun, Ini Prediksi Kadin

Sejumlah pedagang takjil di Kabupaten Bekasi mengeluh karena penjualan makanan berbuka puasa Ramadhan 1446 Hij
Sejumlah pedagang takjil di Kabupaten Bekasi mengeluh karena penjualan makanan berbuka puasa Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi di daerah itu lesu pembeli.
0 Komentar

Berbagai sektor usaha akan menikmati kue perputaran uang selama liburan Idulfitri 2025 seperti industri aneka makanan dan minuman, fesyen, baju muslim, rite dan pedagang sembako. Termasuk di sektor pariwisata beserta turunannya seperti hotel, motel, villa, restoran, cafe, minimarket, aneka warung/toko, destinasi wisata/taman hiburan, UMKM makanan khas daerah, souvenir, batik, kain khas daerah dan aneka produk unggulan lainnya.

Demikian pula sektor transportasi darat termasuk bus, rental, kereta api, mobil pribadi dan motor; transportasi laut berupa kapal penumpang dan penyeberangan; serta transportasi udara dan pengelola tol dan SPBU.

Sarman berharap, perputaran uang di berbagai daerah tujuan mudik akan menggairahkan dan meningkatkan produktivitas perekonomian lokal yang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan otomatis berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

“Diharapkan para pelaku usaha di berbagai daerah dapat memanfaatkan momentum mudik tahunan ini dengan pelayanan yang baik dan berkesan sehingga para pemudik dapat menghabiskan uang yang dibawa di kampung halaman,” tuturnya.

Berkah Buat UMKM

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian (Sesmen) UMKM Arif Rahman Hakim mengatakan, Ramadan menjadi momentum atau bulan penting bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya mereka yang bergerak di bidang kuliner untuk “memanen” untung.

“Kita semua tahu, tahun lalu fenomena war takjil yang viral di media sosial membuat pengusaha UMKM di bidang kuliner bisa meningkatkan penghasilan,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 2020–2023 meningkat menjelang Ramadhan dan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi inilah yang dimanfaatkan oleh UMKM untuk meraup pendapatan. Jika mengutip data tunggal Kementerian UMKM, khusus untuk subsektor kuliner ada sekitar 2,9 juta pengusaha yang terjun ke bidang ini di Indonesia.

Data Kementerian Perindustrian pada triwulan III tahun 2024, mencatat industri makanan dan minuman (mamin) bertumbuh sebesar 5,82%, di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 4,95%. Hal ini membuat industri makanan dan minuman tercatat memberikan andil sebesar 40,17% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Angka ini sekaligus menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar.

0 Komentar