Jelang Lebaran Masyarakat Terkapar Daya Belinya, Sri Mulyani Apa Prestasinya!

Jelang Lebaran Masyarakat Terkapar Daya Belinya, Sri Mulyani Apa Prestasinya!
Heru Subagia
0 Komentar

KEGIATAN ekonomi nasional tercermin berbagai indikator ekonomi yang sedang berjalan.

Suatu negara dikatakan dalam ekonomi ketika indikator ekonomi menyala dengan berbagai instrumen positif dan sebaliknya ekonomi nasional menunjukkan gejala batuk-batuk atau sudah demam parah ketika alarm bunyi bahaya ekonomi terpuruk sudah menyala.

Bagaimana dengan kondisi ekonomi nasional saat ini? Apa hubungan impor dengan kondisi ekonomi nasional? Benaran ekonomi Indonesia sedang mencekam dan mengerikan menuju kegelapan nyata?

Negara Masih Berkelit

Alarm buruk ekonomi nasional sudah dinyatakan oleh berbagai pihak dan juga dibuktikan oleh lapangan.

Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali mencatatkan deflasi, nilainya mencapai 0,48% month to month (mtm) pada Februari 2025.

Secara tahunan juga terjadi deflasi sebesar 0,09% year on year (yoy) dan secara tahun kalender mengalami deflasi 1,24% (Februari 2025 terhadap Desember 2024).

Disisi lain tren pelemahan rupiah terhadap dollar masih terus berlanjut di tahun 2025. Yang masih mampu tumbuh adalah indikator dari segmen PMI Manufaktur Indonesia, meskipun hanya naik 1,7 poin dari posisi Januari 2025, menjadi 53,6 pada Februari 2025. Ekonom

Terjadi deflasi sebesar 0,45% pada bulan Februari 2025 akibat daya beli masyarakat yang menurun. Belum lagi soal indikator kredit macet masyarakat di perbankan, terlihat dari data Bank Indonesia yang mencatat rasio NPL Kredit rumah tangga per Januari 2025 sudah berada di level 2,17%, memburuk dibandingkan periode tahun lalu yang di level 1,90% per Januari 2024.

Namun, negara belum juga merestui dan justru menolak alarm bahaya tersebut. Negara masih menyatakan dan optimistis ekonomi Indonesia baik-baik saja dan masa depan Indonesia emas 2045 terus menjadi slogan dan propaganda pencapaian ekonomi jangka panjang Kabinet Merah Putih.

Alam semesta sudah memberikan kearifannya untuk mencoba berdamai dengan par pembuat kebijakan negeri ini, namun sepertinya mereka mengingkarinya. Terbukti jika tanda-tanda ekonomi lesu di awal tahun 2025 .

Semakin hari ekonomi nasional semakin terpuruk tajam, tata kelola ekonomi amburadul, fungsi koordinasi tumpang tindih dan masih menyempatkan ego politik dan menyempatkan menunggangi dengan segala kepentingannya dalam setiap perencanaan dan keputusan penting.

Impor Konsumsi Ambrol

0 Komentar