BADAN intelijen luar negeri Jerman, Bundesnachrichtendienst (BND) menyimpulkan, merebaknya pandemi virus corona di seluruh dunia pada tahun 2020 kemungkinan besar dipicu oleh kecelakaan di laboratorium Institut Virologi Wuhan, Tiongkok. yang melakukan penelitian virus.
Menurut laporan gabungan dari publikasi Die Zeit dan Sueddeutscher Zeitung pada hari Rabu (12/3), badan mata-mata Jerman, BND, memiliki indikasi bahwa institut tersebut telah melakukan eksperimen peningkatan fungsi pada virus.
BND menjelaskan virus tersebut dimodifikasi, agar lebih mudah menular ke manusia untuk tujuan penelitian. Dokumen itu juga menyebutkan, ada indikasi bahwa sejumlah pelanggaran peraturan keselamatan telah terjadi di laboratorium tersebut.
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
Penilaian badan mata-mata tersebut, didasarkan pada operasi intelijen yang tidak disebutkan namanya dengan nama sandi Saaremaa, serta data yang tersedia untuk publik.
Dokumen yang memuat temuan ini awalnya dipesan oleh kantor kanselir Jerman di bawah kepemimpinan Angela Merkel, tetapi tidak pernah dipublikasikan secara resmi. BND menolak berkomentar ketika ditanya tentang laporan tersebut dalam konferensi pers. Kanselir yang akan lengser, Olaf Scholz, juga menolak berkomentar pada hari Rabu.
Dokumen tersebut melaporkan bahwa penilaian BND dibagikan kepada Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) pada musim gugur tahun 2024.
Seorang juru bicara CIA mengatakan pada bulan Januari, bahwa pihaknya telah menilai bahwa pandemi COVID-19 lebih mungkin muncul dari laboratorium, daripada dari alam.
Meski begitu, CIA menegaskan bahwa keyakinan mereka terhadap kesimpulan ini masih rendah, sehingga kedua skenario—baik kebocoran laboratorium maupun asal alami—tetap dianggap masuk akal.
Sementara itu, pemerintah Tiongkok menolak klaim tersebut dan menegaskan bahwa mereka telah mendukung serta berpartisipasi dalam penelitian mengenai asal-usul COVID-19. Mereka menuduh Amerika Serikat mempolitisasi isu ini, terutama karena upaya badan intelijen negara untuk melakukan penyelidikan.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok bahkan menegaskan bahwa Institut Virologi Wuhan tidak pernah melakukan eksperimen peningkatan fungsi terhadap virus corona dan sama sekali tidak terlibat dalam penciptaan atau kebocoran virus COVID-19.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Mereka menyatakan bahwa tuduhan mengenai kebocoran laboratorium sebagai penyebab pandemi tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak dapat dipercaya.