Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi mengatakan pasukan pemerintah tidak akan mundur dan tidak akan memberikan konsesi untuk “binatang buas yang menembaki penumpang yang tidak bersalah.”
“Kelihatannya [seperti] serangan teroris, tetapi kami masih belum tahu situasi sebenarnya,” kata juru bicara pemerintah Shahid Rind.
Sebetulnya, siapakah milisi BLA ini? Apa tujuan mereka?
Dilansir AFP, BLA adalah salah satu pemberontak paling aktif di Pakistan. Mereka beroperasi di kawasan Balochistan, yang terletak di perbatasan dengan Afghanistan dan Iran.
Baca Juga:Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat MelewatinyaDi Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru Imlek
Sementara itu, kawasan Balochistan sendiri begitu kaya dengan sumber daya alam seperti hidrokarbon dan mineral.
Kekayaan itu tak membuat rakyatnya hidup sejahtera, 70 persen dari 15 juta penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
“Kekayaan alam Balochistan adalah milik negara dan rakyat Baloch,” kata BLA dalam statement mereka belakangan ini.
“Para Jenderal Militer Pakistan dan para petinggi Punjabi mengeksploitasi sumber daya alam ini untuk kemewahan mereka,” sambungnya.
Pada 2021, aktivitas BLA semakin meningkat terutama sejak Afghanistan dikuasai Taliban. Sejak saat itu, hingga 2023, serangan BLA di Pakistan meningkat 90 persen.
Untuk mengelola sumber daya alam itu, pemerintah Pakistan juga bekerja sama dengan pemerintah China dalam bentuk investasi.
China sendiri telah mengucurkan miliaran dolar untuk Pakistan, terutama pelabuhan laut dalam di Gwadar. Ini adalah monumen proyek Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC).
Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya
Dalam proyek ini, China telah menginvestasikan biaya sebesar 65 miliar dolar AS, sebagai bagian dari program Belt and Road Initiative yang digagas Presiden Xi Jinping.
Selain itu, China juga mengoperasikan tambang tembaga dan emas di kawasan Balochistan.
Mengutip Reuters, pada 2024 sebuah serangan BLA di dekat Bandara Internasional Karachi mengakibatkan 2 warga negeri China tewas. Kedutaan besar China menyebut, ini adalah sebuah serangan teroris.
Selain ingin memisahkan diri dari Pakistan, BLA juga menuntut anggota mereka yang ditahan oleh Pakistan dibebaskan.
BLA juga memeriksa KTP warga setempat, manakah yang bukan berasal dari Provinsi Balochistan.
“Mereka mengecek KTP kami, serta kartu identitas lainnya. Lalu, ada dua tentara yang ditembak di depan saya, lalu membawa empat orang lain pergi. Saya tak tahu mereka pergi ke mana,” kata seorang penumpang yang berhasil dibebaskan.